Custom Motor Itu Beda

Otospeed.id – Mengambil tema sebuah modifikasi boleh sama, namun bagi Aditya Pratama konsep tetap haruslah beda. Sebuah motor Honda GL Pro standart miliknya menjadi salah satu yang tampil beda dan tidak biasa dengan lainnya. japanese style menjadi awal mula alur tema modifikasi motor keluaran tahun 1996 ini. namun dalam proses membangun sebuah motor ini mengalami perkembangan di dalam konsepnya. “saya ingin buat motor custom yang beda, kalau sama dan seragam bukan custom namanya” ujar warga Aspol Kalisari, Semarang.

Pengerjaan dimulai dari merombak sasis terutama bagian belakang dipapas habis, diroll melingkar disisakan untuk tempat jok single dari bahan kulit khusus rider saja. Tangki dari bahan pelat yang dibuat ulang mengikuti bentuk motor supaya seimbang dimensinya. Sengaja dibiarkan terlihat warna logam aslinya, cukup ditimpa clear sebagai pelapis anti karat. Sok depan dipasang lengkap dengan segitiganya kepunyaan yamaha byson yang memiliki diameter besar ini. headlmap juga ditata ulang diberikan visor mini hasil custom pelat sang modifikator.

Tangki kesan karat.

Tromol depan KZ200 Merzy jadi pilihan, sejatinya tromol jenis ini sudah jarang ditemukan. Misal ada harga juga tidak murah, meski hanya untuk menyerasikan bagian depan motor. Lanjut bagian belakang swing arm nya masih mengandalkan aslinya, pada as roda wajib dicustom ulang mengikuti posisi roda belakang yang membengkak akibat aplikasi ban gambot.

Blok mesin kena grafir.

Mengimbangi tangki yang sengaja dibuat aksen berkarat dan mengeluarkan warna logamnya, blok mesin kanan dan kiri juga kena poles. Layaknya pada motor gede di kedua blok mesin digrafir mengikuti konsep yang diusung. yang menarik dan membutuhkan dana tidak sedikit, sekujur mur dan baut hasil custom dan bubut material stainless. Bahkan tidak tanggung kuningan dijadikan bahan untuk membuat custom footstep, tutup klep dan beberapa pernik kecil lainnya. “Cukup lama untuk proses pembuatan part dari stainless dan kuningan ini, satu persatu desainnya nggak bisa langsung bikin”, tutup Adit yang dinas di Polwiltabes Semarang ini. |And