MotoGP 2019 : Yamaha Kembali  Tidak Mampu Bersaing Didepan, Ada Apa?

Otospeed.id – Minggu lalu di sirkuit Red Bull Ring Austria, Yamaha keluar dari perburuan kemenangan. Melihat grafik perkembangan dari tahun lalu peningkatan Yamaha tidak terlalu mengesankan, rata-rata defisit waktu tempuh dengan posisi pertama tahun lalu 4,7 detik, sedangkan untuk tahun ini defisitnya 4,2 detik.

Tahun lalu di Grand Prix Austria pemimpin proyek MotoGP Kouji Tsuya secara terbuka meminta maaf kepada pengendara untuk kinerja buruk YZR-M1. Apa sebenarnya penyebab motor Yamaha seolah tidak mampu bersaing dengan Honda maupun Ducati?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan masalah dengan Yamaha, diantaranya  ban belakang Michelin pada tahun 2019 ini lebih kuat, pengiriman daya M1 terbaru yang lebih mulus, kontrol traksi yang lebih baik dan peta kendali anti-roda dan kedatangan rookie muda yang mau tidak mau memaksa Valentino Rossi dan Maverick Viñales untuk berusaha lebih kuat.

“Kami cukup senang karena sepertinya paruh kedua musim telah dimulai dengan cara yang lebih baik, setelah beberapa balapan yang sangat   negatif di babak pertama,” kata Rossi setelah balapan hari Minggu. Rossi menguji prototipe 2020 M1 di Brno baru-baru ini dan akan mencoba mesin revisi lain di Misano akhir bulan ini.

Kejutan besar di Brno adalah bahwa motor baru tidak menampilkan swing arm serat karbon. Ducati telah menggunakan swing arms serat karbon selama satu dekade, Honda untuk beberapa musim dan KTM sejak awal tahun ini. Semua pengendara yang menggunakan swingarm serat karbon mengatakan hal yang sama bahwa mereka merasakan lebih baik untuk ban belakang, yang memungkinkan mereka keluar dari tikungan lebih cepat, dan ban bertahan lebih lama.

Yamaha sebenarnya sedikit tertolong dengan penampilan Quartararo di balapan Red Bull Ring, di mana ia telah menggunakan garpu luar serat karbon Öhlins untuk pertama kalinya. komponen ini beratnya 800 gram lebih ringan dari garpu standar, yang membantu pengendara mengubah arah lebih cepat.

Namun, pembalap asal Prancis ini masih terkendala dengan batas putaran 500rpm-lebih rendah, yang dia sepakati dengan Petronas sebagai tim junior, jadi ia memiliki lima mesin untuk tahun ini, sementara pembalap pabrik dan rekan setim Petronas Franco Morbidelli masing-masing memiliki tujuh.

Untuk balapan hari Minggu Austria, Quartararo memilih ban belakang yang lunak, sementara Rossi dan Vinales memilih medium. Soft adalah pilihan yang tepat, dapat membantu pembalap ini memimpin putaran awal dan finish ketiga, 1,6 detik di depan sang pembalap veteran.