PCX Hybrid – Kolaborasi Sistem Mekanis dan Energi Listrik Lebih Powerfull Dengan Tiga Mode

Otospeed.id – Wilujeng enjing PCX Aranyar keneh sareng teknologi jeng fitur nu ajib pisan. PT. AHM terus berinovasi melahirkan generasi terbaru Honda PCX 150cc. PCX Hybrid dengan karakter teknologi penggabungan antara mesin Bakar dan mesin listrik yang terhubung dengan sistem ACG. Jelasnya PCX Hybrid mengandalkan  sistem Fly wheel dari ACG yang berhubungan langsung dengan Poros Crankshaft dari mesin. Jadi tidak ada tambahan motor listrik hanya ada tambahan pada baterai dan sistem kendali pada controlling PDU pada sistem kelistrikan.

Sistem kerja PCX Hybrid kolaborasi antara unsur mekanisme di mesin bakar dengan suplay energi listrik tersimpan dalam baterai mesin listriknya. Powernya  disalurkan ke Flywheel ACG sebagai tambahan energi pada  Assist atau boost. Keduanya akan terasa ketika  start jalan dan berakselerasi dengan dukungan sistem PDU ketika terdeteksi kebutuhan power tambahan dari mesin listrik.

Pada PCX Hybrid telah tersedia 3 mode yaitu Drive ( D ), Sport ( S ) dan standar ( Iddling ). Test ride hanya diberikan 3 lap di lintasan sekitar 300 meter, jadi tidak maksimal menguji ketiga mode tersebut. Rata rata pada saat start PCX Hybrid membutuhkan putaran grip gas lebih diputar ekstra untuk mendapatkan performa assist boster hybridnya. PCX Hybrid sejatinya memang tidak seperti sistem hybrid pada mobil.

Ketika memasuki tikungan, akselerasi lebih mumpuni ketika grip gas di putar lebih dalam dan konstan. Bedanya ketika posisi idling, diperlukan hentakan grip gas untuk merasakan tambahan assist boost.

Untuk mode drive ( D ) lebih terasa tambahan Assist Boost sejak awal start hingga berakselerasi. Power idealnya terpatok di rpm menengah untuk mendapatkan power maksimal di jarak panjang. Untuk penggemar kecepatan, idealnya menggunakan mode Sport ( S ) yaitu dukungan performa efek boost assistnya lebih istimewa ketika putaran grip gas lebih kuat di puntir.

Kesimpulannya, perbedaan PCX biasa dan Hybrid  yaitu dukungan performa dalam berakslerasi lebih baik. Tenaganya lebih signifikan dengan perbandingan putaran throttle lebih singkat namun menghasilkan power lebih agresif.