Otospeed.id – Jakarta. Michelin kembali mengadakan webinar dari rangkaian kampanye keselamatan dalam mobilitas atau Michelin Safe Mobility 2020 #AmanBersamaMichelin #Bergerak Aman beberapa waktu lalu. Kampanye yang didukung oleh Federasi Automobil International (FIA) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan diselenggarakan secara digital ini.
Mengusung tema Aman Berkendara atau Safe Driving pada sesi kedua. Kali ini Michelin menghadirkan aktris dan penghobi otomotif, Poppy Sovia sebagai pemandu acara; Don Seco, selaku Off road and Adventure Enthusias dan Mochammad Fachrul Rozi selaku Customer Engineering Support, Michelin Indonesia untuk membahas mengenai tips aman berkendara bagi seluruh pengguna jalan, terutama untuk mereka yang memiliki mobilitas tinggi.
“Bisa dikatakan ban adalah nyawa dari otomotif, yang menjadikannya komponen terpenting karena dari ratusan komponen pada suatu kendaraan, ban satu- satunya komponen yang bersentuhan dengan permukaan jalan. Karena itu keamanan berkendara sangat bergantung pada pilihan ban yang tepat dan berkualitas,”ujar Mochammad Fachrur Rozi Customer Engineering Support Michelin Indonesia
Secara umum terdapat tiga jenis ban, yaitu Highway Terrain (HT) yang digunakan untuk kebutuhan berkendara di jalan raya atau jalan beraspal dengan karakter kembangan yang halus. Kedua All Terrain (AT), yaitu ban yang dirancang untuk digunakan di permukaan jalan beraspal (on road) maupun jalan tanah/kasar (off road) dengan ciri khas kembangan lebih kasar dan agresif. Dan ketiga Mud Terrain, adalah ban-ban untuk penggunaan kendaraan di jalanan kasar atau off road.
Tapak ban jenis ini memiliki karakter khas karena berbentuk blok atau popular dengan istilah kembang tahu. Jika ban jenis ini digunakan di jalanan beraspal, akan menimbulkan bunyi dengung yang sangat kuat.
Sementara penghobi kegiatan off road dan adventure Don Seco juga membagi hal penting yang perlu diperhatikan dalam berkendara, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh:
1. Awas akan kondisi jalan dan kondisi pengendara
Pengguna jalan dianjurkan untuk mengecek rute perjalanan terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan. Pengetahuan akan kondisi dan medan tempur di perjalanan sangat diperlukan untuk mengantisipasi, dan mematangkan persiapan saat berkendara. “Kalau medan perjalanan tergolong sangat berat, saya pilih ban tipe Mud Terrain. Jika kondisi medan sedang atau tidak terlalu berat, yang diginakan ban jenis All Terrain. Tetapi untuk kebutuhan sehari-hari di dalam kota saya gunakan tipe ban Highway Terrain,” ujarnya. Ia juga mengingatkan agar ekstra hati-hati dan memperhatikan keselamatan pengguna jalan yang lain seperti pesepeda atau pejalan kaki. “Mental dan kondisi kesehatan pengendara juga harus siap, sehat, dan stabil supaya fokus saat berkendara,” kata Don Seco.
2. Menjaga jarak saat berkendara
Menjaga jarak juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan setiap pengendara, apalagi saat ingin mendahului kendaraan lain, diharapkan dapat mendahului dengan aman dan tertib. Bahkan saat melakukan konvoi menuju lokasi tertentu, dianjurkan untuk memperlambat laju kendaraan.
3. Perlengkapan berkendara yang tepat
Bagi pengendara motor, menggunakan helm adalah hal yang sangat wajib untuk dilakukan, baik pengendara maupun penumpang. Sedangkan untuk pengguna mobil, sabuk pengaman wajib digunakan untuk meminimalisir resiko saat terjadi kecelakaan. Selain itu, seringkali pengendara lupa untuk mengecek kondisi kendaraan secara berkala. Padahal pemeriksaan dan perawatan kendaraan sangat diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi kendaraan apakah layak jalan atau malah butuh dilakukan penggantian komponen agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan selama digunakan.
Tips Memilih Ban yang Baik
Lebih lanjut Don Seco mengatakan sebagai pengendara, ia akan memilih ban yang tahan lama, nyaman dan sesuai harga atau memiliki value for money. Fachrul Rozi menambahan umumnya pengendara akan mencari ban dengan kualitas baik, aman, nyaman, dan memiliki value for money. “Yang seperti apa sih ban yang baik? Ban yang tidak berubah performanya ketika masih baru sampai mendekati habis masa pakai. Sehingga meski kondisi hujan, laju pengereman tidak berkurang,” ujarnya.
Tips berikutnya adalah jangan mengubah spesifikasi atau tipe ban yang telah diberikan oleh pabrikan mobil. Banyak pengendara sengaja mengubah atau memodifikasi ban dengan memperkecil atau menipiskan tanpa menyadari resiko keselamatan yang ditimbulkan. “Jangan pernah mengganti ban dengan ukuran yang lebih kecil karena menyalahi aturan pabrikan terkait load index dan speed index dan dapat membahayakan keselamatan berkendara,” kata Rozi.
Jika perlu mengubah spesifikasi ban, ia menyarankan mengganti dengan ukuran atau load index yang lebih tinggi. Namun dengan resiko traksi menjadi lebih berat sehingga membutuhkan upaya lebih besar ketika harus berbelok atau menggerakkan ban.
Rangkaian kampanye digital Michelin Safe Mobility 2020 dimulai pada 21 November 2020 untuk terus mendorong kesadaran tentang keselamatan berkendara. “Melalui kampanye ini, Michelin mengajak kita semua untuk bergerak aman, dan menjaga keselamatan saat berkendara, bersepeda, berjalan maupun saat menggunakan transportasi umum.
Dengan kesadaran akan kemanan di jalan, setiap orang dapat berkontribusi untuk mewujudkan keselamatan bagi semua, sehingga membantu menurunkan angka kecelakaan di jalan dan menciptakan pengalaman mobilitas yang aman, terjangkau, dan dapat dinikmati oleh semua,” ujar Kartika Susanti, Public Affairs and Press Relation Manager, Michelin Indonesia. l And