Otospeed.id – Texas, Amerika Serikat. Telah diketahui bersama, bahwa Hasil akhir MotoGP Austin, Texas adalah Enea Bastianini ( Gresini Racing ) asal Itali. Aksi balap Enea memang tergolong impresif dan gaya agresifnya tak bisa dipungkiri lagi karena ditunjang motor kencang sebagai sarananya. Bagi Enea Bastianini sebagai pemenang di Austin Texas kemarin (10/4), karena mampu melewati Jack Miller (Lenovo – Ducati) yang memang sejak awal berada di grid barisan terdepan, bersama lima pebalap Ducati lainnya.
Namun satu pebalap andalan Ducati lain Jorge Martin (Pramac Racing) melorot ke posisi ke-8 setelah kehabisan Grip ban motornya. Lantas yang menjadi pertanyaan, kenapa Enea Bastianini mampu terdepan, padahal staring grid yang diraih di sesi Kualifikasi kedua hanya mampu berada di posisi ke-5.
Begitu pula podium ke-2 ditempati Alex Rins (Suzuki Ecstar) yang meraih dari posisi grid ke-7 merangkak keposisi kedua, bahkan Rins mampu melampaui Jack Miller pada lap-lap terakhir.
Pertanyaan tersebut memang jawabannya sangat sederhana, yakni kecepatan motor yang dipakai mampu meraih top speed tinggi. Dan karakter motor sesuai di trek COTA, adalah kecepatan tertinggi sebagai kunci sukses melibas trek lurus 1.200 meter tersebut.
Kecepatan tertinggi masih menjadi topik diskusi tiada henti guna melaju melalui trek Austin. Diakui, pemenang di Texas, Enea Bastianini, berada di puncak peringkat bersama Ducati Desmosedici GP21 milik Gresini Racing yang melaju di atas 350 km/jam. Dan sebagai perbandingan motor Yamaha YZF – M1 milik juara bertahan Fabio Quartararo dengan kemampuan hanya mencapai 337,5 km/jam, jelas dengan susah payah menandingi di COTA.
Trek di Texas sekali lagi memang menjadi bahan adu skil balap, mulai mesin motor, skill balap dan mengatur keausan ban hingga lap akhir dan finish adalah pekerjaan rumah bagi para pebalap MotoGP bersama tim. Lebih menarik lagi ketika Alex Rins yang memakai mesin 4 silender segaris (In Line 4) mampu menumbangkan Jack Miller dengan Ducati Desmosedici GP22.
Lantas apa tips dari Suzuki untuk semua itu, karena tim Suzuki pasti tak mengungkap secara detail, namun Alex Rins Mampu mengatur keausan ban, dan mengatur kecepatan pada tikungan semaksimal meski di trek lurus Suzuki bakal kedodoran.
Kendati demikian, pernyataan bahwa motor kencang belum tentu juara di COTA, telah di ungkapkan Bos KTM Pit Beirer. Menurut bos motor asal Austria tersebut, Texas harus dituntut semuanya dan tak hanya kecepatan motor.
“Tiga balapan pertama berjalan lebih baik dari trek berbeda, di Lusail-Doha, Mandalika, dan Termas de Río Hondo. Motor kami tampil sangat baik di tiga trek berbeda , dan di Texas kami tampil 347,2 km/jam dari Brad Binder dia di P-12 dan Miguel di P-18. Kami lemah di Average speed (Kecepatan rata-rata), Semoga putaran Eropa diawali di Algarve – Portugal kami datang prestasi” kata Pit Beirer dilansir PaddockGP.
Akankah Enea Bastianini tetap mendominasi nanti di putaran 5 di Autódromo Internacional do Algarve, PORTUGAL, atau local hero Miguel Oliveira bakal kembali menyodok terdepan. Kita simak nanti (24/4). |Dy,PaddockGP,MotoGP