Otospeed.id – Spelberg, Austria. Speed lovers MotoGP. Terjawab sudah siapa – siapa penguasa sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria 2022. Sejak di sesi kualifikasi Sabtu (20/8) himpitan squad Ducati terhadap Fabio Quartararo seolah menjadi tantangan tersendiri. Terlebih Fabio Quartararo ‘paceklik’ podium semenjak di sirkuit Sachsenring (19/6). Dengan modal awal 180 poin usai dari poin GP Inggris lalu, pebalap asal Prancis itu tetap kuat dengan hasil finis kedua di Spielberg, Austria, dan menambah 20 poin lagi menjadi 200 poin. Ini berarti semakin menjauhkan diri dari rival – rival beratnya baik Aleix Espargaro maupun Francesco Bagnaia.
Bagi Fabio Quartararo, GP Austria berakhir dengan rasa pencapaian yang sangat maksimal. Baik usaha kerasnya agar finis dan podium, juga menjaga pundi-pundi poinnya kian bertambah. Sang jawara MotoGP 2021 lalu itu berjuang keras dengan Yamahanya dari posisi 5 di grid ke posisi 2 podium. Bahkan semakin mendekatkan diri dengan hanya 0,492 detik dari posisi tercepat Pecco Bagnaia (Lenovo Ducati Factory team) . Diatas kertas motor Yamaha memang tak se kencang motor Ducati, namun gaya manuver overtake Jack Miller pada lap – lap akhir MotoGP sungguh sangat mengesankan.
“Itu adalah balapan yang hebat, Sayangnya kami tidak bisa memenangkannya. Kami memiliki awal yang baik, lap pertama yang bagus, tetapi saya memiliki beberapa masalah dengan ban depan yang memanas. Itu juga sulit di roda belakang, saya melihat Joan mengalami kecelakaan keras di tikungan 4. Setelah satu atau dua lap, ban mencapai suhu puncak dan saya menjaga kecepatan saya tetapi juga harus mengejar didepan dengan cepat, Tentu saja sulit untuk menyalip, tetapi saya harus sangat agresif. Saya juga membuat beberapa kesalahan, untungnya saya bisa menangkap semuanya didepan saya . Itu adalah balapan yang sulit tapi sangat bagus ” terang Fabio Quartararo dilansir after the flag MotoGP
Bagaimana Fabio Quartararo Juara Dunia MotoGP lalu bisa overtake yang menentukan terhadap Jack Miller, dan sukses membawanya ke posisi kedua di Spielberg?. “Di lap ini dia mengerem sedikit lebih awal dari lap sebelumnya, tapi saya melakukannya sedikit lebih lambat. Jadi saya berkata pada diri sendiri: ‘Saya harus mencobanya sekarang.’ Itu adalah akhir pekan di mana menyalip sangat sulit, jadi dia tidak benar-benar mengharapkan manuver di tikungan ini. Itu berhasil,” Lanjut El Diablo.
Bagaimana dia berhasil mematahkan dominasi Ducati? “Sejak sesi latihan bebas, saya selalu berada di antara banyak pembalap Ducati akhir pekan ini. Selalu ada setidaknya enam Ducati di 10 besar, saya tepat di tengah, Secara mental itu bagus karena kami memiliki mereka sebagai referensi. Dan kita tahu seberapa kuat mereka. Penting untuk mengamati keuntungan mereka di rute ini.” Pungkas nya di Lansir laman MotoGP.
|Me,Dy, MotoGP