Otospeed.id – Portimão, Portugal. Putaran ke-9 Kejuaraan Dunia Superbike MOTUL FIM 2022 dihelat di sirkuit Autodromo Internacional do Algarve, Portugal (7-9/10). Sesi latihan bebas pertama dan kedua, telah dilakukan dengan baik di sirkuit yang terkenal dengan Roller coaster tersebut.
Jika di sesi latihan bebas pertama (FP1), squad Ducati tercepat dilakukan oleh Michael Ruben Rinaldi (Aruba.it Racing – Ducati) dengan catatan per lap 1:40,965 detik, dilanjutkan sesi FP2 dengan persaingan yang sangat ketat dari masing – masing tim pabrikan, dimana Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha dengan Brixx WorldSBK) ganti memimpin dan sangat cepat dari catatan FP1 sebelumnya .
Sang Juara Dunia WSBK 2021 asal Turki tersebut cukup menguasai di trek Autodromo, ia sangat kencang utamanya di tikungan R8 dan 9, bahkan trek roller coaster pun dilahapnya dengan sedikit jumping layaknya kejuaraan supermoto, hasil catatan waktunya lebih singkat lagi di 1:40,720 detik dengan kecepatan maksimal Yamaha YZR – R1 di 314,1 km/jam. Dimana kecepatan tersebut bukan paling kencang dari para pebalap. Karena Loris Baz kubu Bonovo Action BMW diatas BMW M1000 RR mengungguli top speed Toprak di 317,8 km/jam.
Meskipun mencatat waktu tercepat disesi latihan bebas, Toprak Razgatlioglu tidak sepenuhnya terlihat menyatu dengan motornya, karena mengeluhkan masalah rem pada awal sesi dan catatan drop sepuluh menit pertama, dan dengan hati gusar memaksa Toprak masuk pit kembali untuk pembenahan selama 15 menit, lantas Toprak percaya diri hasilnya torehan waktu tercepat tersebut.
Bahkan mencatat lompatan terbang menjelang tikuran 9 diatas aspal sepanjang 16 – 21 meter. “Kita cek datanya, saya lompat 21 meter, Saya tidak peduli dengan waktu putaran saat ini, saya hanya melihat seberapa jauh jarak lompatan, Saya memilih garis lebar di sudut depan dan mengambil run-up agar lebih cepat,” ujar Toprak Razgatlioglu dilansir wawancara speedweek.
Dengan aksi brutal Toprak di Algarve, ternyata tidak direkomendasi oleh pihak Yamaha. Benarkah . “Tidak saya tidak meminta ijin Yamaha, hanya saya beritahu Dorna di hari Kamis kemarin,” lanjut pebalap bernomor start 1 itu.
Aksi Toprak memang tak dilakukan pebalap kelas wahid semua, ini terbukti Alvaro Bautista tahu aksi Toprak demikian segera berkomentar. “Saya terlalu tua untuk hal-hal semacam ini, dan risiko cedera terlalu besar bagi saya. Itu resiko lebih berbahaya dari pada naik motor kecepatan tinggi.“. |Nos,Speedweek, WSBK
