Otospeed.id – Motegi, Jepang. Speed Lovers MotoGP, Akhirnya Francesco ‘Pecco’ Bagnaia (Lenovo Ducati Factory) sukses memperkecil selisih poin klasemen sementara terhadap Jorge Martin (Prima Pramac Racing) menjadi sepuluh poin kejuaraan dunia MotoGP yang dikejarnya, setelah memenangi Back To Back dari dua balapan terakhir.
Pecco Bagnaia terlihat, antusias dalam aksi balapannya dengan terus memberi tekanan terhadap pebalap lawan yang berada didepannya. “Kami berusaha mempertahankan predikat juara, dengan terus memberi tekanan ke atas. Saya ingin juara dunia tetap saya raih, dengan tiap – tiap balapan selalu mengambil poin namun tetap tanpa banyak resiko apapun, yang seperti itu sangat sulit, Motegi juga sirkuit sulit, tetapi saya merasa begitu cepat di trek ini, dan sungguh luar biasa “ ucap Pecco Bagnaia di After The Flag.
Pembalap Italia itu sangat puas dengan balapannya dan seluruh akhir pekan di sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang. Secara teoritis, Martin dan Bagnaia hingga balapan terakhir di Motegi termasuk mengumpulkan Poin sama, hanya berbeda beberapa poin tipis saja. Namun Bagnaia berceloteh, “ Tidak apa-apa, hasil sama dan saya berusaha menyalipnya, masih ada empat kali putaran yang menentukan, hasilnya bisa terlihat di Valencia sebagai final dengan poin yang sangat ketat berdekatan “ ucapnya.
Setelah meraih pole position pada hari Sabtu (5/10) di Motegi, Pedro Acosta menunjukkan sprint MotoGP yang berani. Namun sial pembalap Spanyol itu melakukan kesalahan kecil dan terjatuh saat memimpin, hasilnya Pecco Bagnaia (Lenovo – Ducati) mendapat durian runtuh. Begitu pula di sesi Race hari Minggu (7/10), pebalap tim Red Bull GASGAS Tech3 kembali tidak beruntung dan berakhir tragis karena terjatuh dan berakhir di kerikil. Kronologis nya adalah saat Pedro Acosta mengejar Pecco Bagnaia, pada posisi terdepan setelah start, ketika ia terjatuh di tikungan terakhir lap ketiga, Pedro benar-benar tak mampu mengontrol ganasnya Power KTM RC16 hingga melebihi batas. Kembali Acosta memulai balapan, namun pada lap 12 rookie MotoGP itu memutuskan untuk masuk Pit bersama KTM RC16 “Itu adalah kesalahan kecil. Saya sangat dekat dengan Pecco dan bersiap mendahului di tikungan 5. Mungkin terlalu berlebihan dan lepas kontrol, hal seperti ini bisa saja terjadi, kami harus menerimanya. Meski terjatuh, banyak hal positif yang saya bawa, mengendalikan diri disaat seperti itu” Sesal Pedro Acosta.
Saat ditanya apakah bisa mengalahkan Ducati saat ini , “ Kami sangat dekat dengan Ducati akhir pekan ini, tapi secara keseluruhan mereka masih selangkah lebih maju dari kami. Namun kami kini telah menunjukkan bahwa bukan hal yang mustahil untuk bersaing secara setara dan kami dapat mengikutinya. Ini masih proses pembelajaran dan kami harus sedikit lebih tenang dalam balapan. Tentu saja saya fokus pada tujuan besar untuk besaing, mengenai saya terjatuh sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Ban, karena saya memilih ban yang tepat, ban belakang medium sedikit lebih stabil tetapi tentu saja cengkeramannya lebih sedikit dibandingkan dengan ban lunak. Kita lihat nanti putaran depan “ ucap Pedro Acosta.
Sejatinya di Motegi, squad KTM sangat kuat, terbukti Brad Binder sangat kencang saat sesi latihan dan Jack Miller juga menyodok lima besar sebelumnya. Berarti pebalap KTM masuk 10 besar. Ini menguntungkan bagi KTM untuk pengembangan. |Me,MotoGp,SW