Otospeed.id – Shubaytah, Saudi Arabia. Speed Lovers Reli Dakar, Akhir perjuangan Yazeed Al-Rajhi dari Arab Saudi, yang sukses menaklukkan gurun pasir Shubaytah, mencatat kemenangan bersejarah bagi kerajaan Arab Saudi, karena pereli asli Arab Saudi menjadi pemenangnya di Reli Dakar 2025 kelas bergengsi Ultimate T1+ (Prototype Cross country car 4×4)
Yazeed yang mengandalkan Toyota Hilux Prototype Cross Country 4×4, dengan rangka Tubular bermesin bensin V6 berkapasitas 3500 cc, dengan dorongan twin turbo mampu sejajar dengan rivalnya yang jauh berkapasitas lebih besar. Bahkan mampu bersaing dengan rekan se tim merk-nya Henk Lategan asal Afrika Selatan dengan selisih kurang dari 4 menitan dan Mattias Ekström tim M-Sport Ford dari Swedia, yang mengandalkan Ford Raptor bermesin V8 – kapasitas 5 liter tertinggal sekitar 20 menit dari yang terdepan.
“Saya sangat, sangat gembira. Dan saya bersama tim kini mengukir sejarah untuk Saudi. saya bangga bisa mempersembahkan untuk negara saya posisi yang terbaik. Saya membuat banyak rekor hari ini ” kata Yazeed Al-Rajhi
Sementara itu Henk Lategan dari Tim Toyota Gazoo Racing – Repsol, yang diprediksi bakal menguasai 21 SS secara keseluruhan sejak etape kedua hingga etape ke delapan, berhasil didahului Yazeed usai SS-10 (Haradh – Shubaytah)
“Ini balapan yang luar biasa. Finis di posisi kedua dengan selisih itu. Selisih tipis itu sedikit menyakitkan. Dan sebenarnya balapan saya sudah sangat cepatn namun Yazeed melaju lebih cepat dari saya. Dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Jadi, dia pantas menang. Meski saya terus berusaha, tetap saya berada dibelakangnya “ kata Lategan.
Pada tahap akhir, Nasser Al-Attiyah tim The Dacia Sandriders mencatat waktu tercepat di antara para pereli lainnya. Catatan Nasser sebenarnya sangat baik, namun Lucas Moraes tim Toyota Gazoo Racing sudah berada paling depan di SS-12 (terakhir). Dan Jawara Dakar lima kali tersebut gagal menjadi Juara Dakar 2025.
Baca Juga : Kurang satu Special Stage, Bisakah Yazeed Al Rajhi Jadi Jawara Dakar 2025 Bersama Toyota
Sementara itu, legenda reli Sebastien Loeb dan Carlos Sainz harus tersingkir lebih awal. Keduanya mengalami kesulitan di tahap awal dan tidak dapat melanjutkan balapan. Kedua pereli senior ini dilarang melanjutkan balapan oleh Pimpinan Lomba, karena kondisi mobil yang compang – camping usai kecelakaan di Special stage ke-2 (Chrono 48 hour), Roll cage miliknya dianggap terlalu rusak sehingga dia tidak bisa terus balapan. |Me,Dakar
