Belajar Bikin Film Pendek Bareng Yandy Laurens, Peserta SMC 2025 Dibekali Ilmu Kreatif & Safety Riding

Salah satu Safety Riding Agent Sedang Mencoba Honda Riding Trainer (HRT) Dalam Gelaran Safety Riding Campaign di Universitas Indonesia (24/6)

                    Otospeed.id – Depok. Gelaran Safety Riding Short Movie Contest (SMC) 2025 tidak hanya menjadi ajang lomba video, tetapi juga sarana pembelajaran yang inspiratif. Sebagai pembuka rangkaian program, Yayasan AHM menggelar talkshow dan workshop kreatif bertajuk Semarak Keselamatan Berkendara di kampus Universitas Indonesia.

                  Yang paling ditunggu-tunggu? Sesi khusus bersama Yandy Laurens, penulis dan sutradara ternama Indonesia yang dikenal lewat karya-karya emosional dan menyentuh. Dalam kesempatan ini, Yandy membagikan kiat praktis membuat film pendek yang kuat secara pesan, efektif secara durasi, dan tetap engaging di mata generasi muda.

                 Yandy menekankan bahwa film pendek bukan sekadar teknis visual. Konten harus memiliki emosi, pesan yang jelas, serta sudut pandang personal yang bisa dirasakan penonton.

Beberapa tips yang dibagikan Yandy Laurens:

  • Mulai dari keresahan pribadi tentang keselamatan berkendara

  • Buat naskah dengan satu pesan kuat

  • Gunakan simbol atau visual sederhana yang punya makna dalam

  • Pastikan akhir cerita punya “pukulan” emosional yang membekas

  • Gunakan media sosial sebagai medium distribusi, bukan hanya hiburan

                   Peserta tampak antusias bertanya dan mencatat setiap insight yang dibagikan. Beberapa bahkan langsung menyusun ide cerita untuk mengikuti kompetisi. Setelah sesi kreatif, peserta juga dibekali dengan pelatihan safety riding yang dipandu oleh instruktur profesional dari Honda. Tidak hanya teori, mereka juga langsung praktik berkendara menggunakan sepeda motor Honda di area kampus.

                 Salah satu highlight dalam sesi ini adalah penggunaan Honda Riding Trainer (HRT) alat simulasi berkendara yang mensimulasikan berbagai kondisi jalan, termasuk potensi bahaya, lalu lintas padat, serta tantangan mengatur kecepatan dan respons refleks. Simulasi ini membantu peserta memahami pentingnya kewaspadaan, teknik berkendara yang benar, serta kemampuan menganalisis risiko saat di jalan.

                  Kombinasi pembekalan kreatif dan pelatihan keselamatan menjadikan peserta memiliki modal lengkap untuk menghasilkan konten yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi perubahan nyata di jalan raya. “Konten bisa jadi senjata untuk menyampaikan pesan positif. Kalau dibuat dengan hati, orang akan merasa dan ikut berubah,” ungkap salah satu peserta dari Fakultas Ilmu Komunikasi UI.

                  Melalui SMC 2025, Yayasan AHM membuka jalan bagi anak muda untuk menjadi agen perubahan, tak hanya lewat aksi nyata, tapi juga lewat karya kreatif. Talkshow, workshop, dan praktik langsung menjadi bekal penting untuk menghasilkan video keselamatan berkendara yang menyentuh hati dan membuka mata. |OS