
Otospeed.id – Yogyakarta. Secara desain, sepeda motor bukanlah kendaraan yang ditujukan untuk mengangkut barang berlebihan. Namun, karena sepeda motor dinilai lebih efektif dan efisien dari segi mobilitas maupun biaya operasional, banyak perusahaan yang memanfaatkan kendaraan roda dua sebagai sarana utama distribusi paket. Kondisi ini tentu membawa risiko tersendiri apabila pengendara tidak memahami teknik berkendara yang aman saat membawa muatan.
Menjawab kebutuhan tersebut, Astra Motor Yogyakarta selaku main dealer sepeda motor Honda wilayah Yogyakarta, Kedu, dan Banyumas bekerja sama dengan PT Pos Indonesia cabang Plemburan, Sleman, untuk memberikan pelatihan safety riding bagi para kurir, khususnya terkait teknik aman membawa kiriman paket.

Pelatihan yang digelar pada 1 Desember 2025 di Astra Motor Safety Riding Center Yogyakarta ini diikuti oleh 26 kurirperwakilan PT Pos Indonesia cabang Plemburan, Sleman. Para peserta mendapatkan pemahaman teori mengenai standar keamanan membawa barang menggunakan sepeda motor, dilanjutkan dengan sesi praktik untuk meningkatkan kemampuan antisipasi bahaya.
Dalam kegiatan tersebut, para kurir diajak mengasah kemampuan menggunakan simulator Honda Riding Trainer (HRT)guna memprediksi potensi bahaya di jalan raya. Setelah itu, peserta mengikuti praktik langsung di area course untuk mempelajari teknik mengontrol sepeda motor yang membawa beban tambahan, termasuk menjaga keseimbangan, stabilitas, dan handling motor yang berubah saat dimuati barang.
“Kepentingan keselamatan berkendara harus diutamakan di atas kepentingan lainnya, terutama bagi yang aktif setiap harinya menjadikan sepeda motor sebagai sarana utama dalam bekerja”, ungkap Marketing Manager Astra Motor Yogyakarta Julius Armando.

Pada kesempatan ini, Astra Motor Yogyakarta membagikan beberapa tips ala Honda Istimewa dalam membawa paket kiriman menggunakan sepeda motor dan memberikan sejumlah panduan penting bagi para kurir dalam menjalankan tugas sehari-hari. Pertama, dimensi box atau paket tidak boleh melebihi batas lebar stang dan tinggi pengendara, hal ini untuk menjaga ruang gerak dan kontrol kendaraan.
Kedua, distribusi berat harus seimbang di sisi kiri dan kanan, keseimbangan yang buruk dapat membuat motor sulit dikendalikan. Ketiga, hindari berkendara dengan kecepatan tinggi, muatan berat akan memperpanjang jarak pengereman sehingga butuh kontrol lebih. Keempat, istirahat minimal setiap dua jam sekali, agar konsentrasi tetap terjaga dan terhindar dari kondisi microsleep. |ADV



