Otospeed.id – Yogyakarta. Seiring dengan telah dimulainya ujicoba pembelajaran tatap muka secara terbatas. PT Astra Honda Motor dan Astra Motor Yogyakarta selaku Main Dealer sepeda motor Honda wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas segera menjalankan kembali program pengembangan kualitas SMK binaannya.
Pada Kamis (16/12) PT Astra Honda Motor dan Astra Motor Yogyakarta meresmikan SMK Negeri 1 Gombong sebagai salah satu sekolah Tempat Uji Kompetensi (TUK) SMK jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Astra Honda.
Peresmian ini sekaligus menambah jumlah SMK binaan di wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas yang telah lolos persyaratan untuk lakukan uji kemampuan dan kualitas tenaga pengajar dan seluruh siswa SMK jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Astra Honda.
“Saat ini Astra Motor Yogyakarta telah meresmikan 10 SMK yang tersertifikasi untuk melakukan pengujian kemampuan guru SMK dan siswa SMK Binaan. SMK-SMK tersebut tersebar di berbagai kabupaten di wilayah kerja Astra Motor Yogyakarta,” ujar Visiawan Andhika Technical Service Manager Astra Motor Yogyakarta.
Dengan dukungan PT Astra Honda Motor, pemerintah, dan SMK-SMK, saat ini Astra Motor Yogyakarta telah miliki 33 SMK binaan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Astra Honda yang tersebar di wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas.
Dalam pengembangannya jumlah sekolah ini akan terus bertambah dan dibutuhkan tempat untuk uji kompetensi tenaga pengajar sekaligus siswa agar kualitas pendidikan SMK jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Astra Honda tetap terjaga baik.
Pemilihan sekolah sebagai lokasi Tempat Uji Kompetensi dilakukan lebih selektif sesuai kebijakan PT Astra Honda Motor. Sebelum sekolah tersebut mengajukan diri kepada PT Astra Honda Motor beragam syarat dan ketentuan harus dimiliki secara lengkap oleh SMK yang bersangkutan. Selain kelengkapan sarana dan prasarana, staf pengajar untuk sekolah TUK wajib lolos sertifikasi level brown dan silver.
Dalam peresmian kali ini, SMK Negeri 1 Gombong juga memperoleh satu unit Honda Vario 125 yang akan digunakan sebagai media praktek para siswa sesuai dengan kebutuhan kurikulum dan menunjang proses pembelajaran siswa.
“Kami berharap tempat ini bisa menjadi tempat belajar atau transfer ilmu pengetahuan dengan baik sekaligus tempat uji kompetensi. Sehingga lulusan SMK benar-benar mempunyai kemampuan sesuai kompetensinya serta relevan dengan kebutuhan industri,” jelas Visiawan Andhika. |Advertise
