Otospeed.id – Yogyakarta | Astra Motor Yogyakarta selaku main dealer sepeda motor Honda wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas kali ini mengajak awak media untuk merasakan sensasi berkendara salah satu andalan terbaru Honda yaitu CB150X dalam kegiatan bertajuk CB150X Get Lost in Nature, Sabtu (24/9) lalu.
“Pada kegiatan sebelumnya kami telah berkolaborasi bersama komunitas dan konsumen Honda. Namun dalam kesempatan ini, giliran kami mengajak awak media cetak ataupun media online untuk memiliki quality time bersama Honda CB150X. Salah satunya dengan menikmati eksotisme Bukit Selopamioro beserta wisata alternatifnya yang ada di sana”, papar Thomas Pradu selaku Marketing Manager Astra Motor Yogyakarta.
Start dari Astra Motor Center Yogyakarta, seluruh awak media yang mengendarai Honda CB150X, diajak untuk menjelajah jalanan kota Yogyakarta yang disambung dengan perjalanan menembus lanskap perbukitan dan lembah menuju bukit Selopamioro yang lokasinya berbatasan dengan kabupaten Bantul dan Gunungkidul.
Rute ini sengaja dipilih untuk memberikan sensasi menyenangkan berkendara bersama Honda CB150X yang dilengkapi dengan fitur-fitur terkini. DNA motor sport adventure touring diimplementasikan dengan kehadiran fitur inverted front suspension, ground clearance yang tinggi, windscreen yang tinggi, hingga tapered handlebar yang menunjang performa dan kenyamanan berkendara di berbagai karakter jalan.
Keseruan semakin terasa kala rombongan tiba di lokasi dan diajak untuk menikmati wisata alternative yang memacu adrenaline di Selopamioro Adventure Park. Salah satunya adalah Via Ferrata Sky Climbing yang ada di bukit Selopamioro.
Via Ferrata merupakan istilah dalam bahasa Italia dapat diartikan sebagai Iron Path atau jalur besi. Dalam terjemahan bebas, Via ferrata merupakan teknik memanjat dengan mendaki tangga besi yang “ditanam” di dinding tebing.
“Selain merasakan impresi berkendara bersama Honda CB150X, dalam kesempatan ini kami juga ingin memperkenalkan sebuah wisata alternatif di daerah Bantul yang mungkin belum banyak orang mengetahui keberadaannya. Terlebih, wisata ini cukup unik dan potensial,” tutup Thomas Pradu. | BL@CK