Otospeed.id – Yogyakarta. Dedikasi sang Dewa Motocross Mevans Sanggramawijaya sebagai Ketua Komisi Motocross IMI Pusat di bidang olahraga Otomotif khususnya Motocross tdak diragukan lagi. Berbagai plan, strategi dan solusi semuanya dilakukan dengan sempurna.
Banyak hal yang dihasilkan Mevans Sanggramawijaya, seperti ketika mereview proses pengembangan Onesixeight Motocross Circuit, yang mana saat ini telah memasuki tahap kelima, sepanjang 3 tahun dari awal sejak dibangun.
Semua ini memang tidak bisa dipungkiri dimana dinamika dan perkembangan tehnologi terus berkembang, dan itu juga berbengaruh terhadap dunia balap Motocross. Bahkan setiap Pengprov IMI termotivasi dan terpacu, untuk bisa menyajikan yang terbaik demikian juga Racing Organizier maupun penyelenggara.
Dari situlah kabar tersebut hadir dari singgasana Onesixeight Factory Racing, sehubungan megah proyek, renovasi Onesixeight Motocross Circuit. Kabar ini sekaligus mengukuhkan Putra Mahkota Nurhikmah Putra Jaya sebagai sang Dewa Motocross yang sejati.
Semu aini menjadi sangat rasiona, dimana setiap langkah untuk menuju kebaikan bersama serta selalu peka dan tampil menguatkan elegan sebagai ciri khasnya. Dan sebagai catatan tebal, improve demikian ini hanya dimiliki oleh pelaku motocross setengah Dewa, yang paham betul akan dalamnya proses adaptasi dan pola serapan pelatihan.
Featured ini yang lantas diterjemahkan oleh Mevans Sanggramawijaya, kembali merenovasi Onesixeight Motocros Circuit, di Kuta, Belik, Pemalang. Hal ini juga ditengarai sosok dibalik meja Ketua Komisi Motocross IMI Pusat, yang tongkat komandonya dipegang oleh pelaku motocross dari dinasti Sanggramawijaya.
Kabarnya renovasi yang bergulir selama 2 bulan itu menghabiskan tanah jenis vulkanik dengan total 3200 dumptruk Hino. Dengan tetap mempertahankan batasan dan pakem tipikal sirkuit motocross, akan tetapi total handicap lebih komplit, dari single jump, double jump, roller, bar to bar, berm hingga table top.
Dari sini sudah terpapar dengan jelas totalitas dari Sang Pangeran itu, untuk menghadirkan sirkuit Motocross brtaraf International. Tehnologi juga sangat canggih tersaji di trek ini. Dimana suhu kelembaban rata-ratanya 30 derajat – 32 derajat itu, crosser masih ada peluang untuk rileks, dengan jangkauan titik handicap proporsional.
“Sejatinya desain sirkuit ini menjadi project percontohan, untuk membatasi pakem tipikal sirkuit Motocross di Indonesi. Karena, dari pengamatan saya, perkembangan motocross seperti bola liar, desain dan tipikal sirkuit yang diadopsi, kadang lepas dari pakem motocross,” ujar Mevans Sanggramawijaya.
Persis saat terjadinya transisi grasstrack di 2009, yang awal regulasinya di beberapa titik handicap jalurnya dibedakan dengan motocross, kemudian dipaksa menjadi satu lintasan. Hingga, muncul kelas Super Grastrack dan Power Track, atau apapun istilahnya.
Dalam fase itu memang sangat dilematis, di satu sisi pelaku Grasstrack memang butuh up-grade, tapi di sisi lain sifatnya terkesan memaksa, terlebih ketika bicara dari sisi safety. “Saya, sebagai pemegang amanah dan tugas Ketua Komisi Motocross IMI Pusat, untuk menghadapi bola liar di motocross, saya berusaha mengkalibrasinya,” tambahnya.
Sehingga untuk bisa terjadinya up-grade desain Sirkuit Motocross, akan tetapi juga mereminding untuk mengembalikan sejatinya tipikal sirkuit motocross. “Agar tetap sinkron dengan pola pelatihan MX Training dan selevel oleh dominan equipment yang diadopsi kuda besi, konsumsi motocross saat ini,” tegas Sang Pangeran.
“Dan hanya bisa dipakai untuk kebutuhan private training, internal Onesixeight Factory Racing Family,” ujar Sang Pangeran. Sejak berita ini diturunkan, belum ada kabar pasti, kapan rencana Onesixeight Motocross Circuit, akan dilaunching dan bisa digunakan untuk menggelar kejuaraan bergengsi.
Merujuk pertimbangan masih tahap proses pembangunan perlengkapan fitur dan prasarana Onesixeight Motocross Circuit, maka sementara waktu ditutup untuk umum. |OS