Otospeed.id – Boyolali. Ada satu fakta menarik dibalik gelaran Super Challenge Superprix selama musim balap 2025 ini. Mulai dari seri pertama yang digelar di Sirkuit Mijen Semarang sampai dengan seri kelima sekalius sebagai seri pamungkas atau babak final, seri balap yang dikemas dengan konsep night race sportainment ini selalu balap dalam kondisi wet race.
Btw.. sebagai informasi, wet race dalam balap motor adalah kondisi dі mаnа bаlараn hаruѕ bеrlаngѕung dаlаm kеаdааn аѕраl lintasan уаng bаѕаh akibat hujan. Seperti yang terjadi pada seri Superprix. Nyaris semua seri balap yang dikemas oleh Genta Auto Sport ini berlangsung di tengah kondisi hujan.

Ketika lintasan basah akibat hujan, pada saat start panitia akan memberikan petunjuk pengumuman yang menginformasikan balapan berlangsung dalam kondisi wet race sambil mengibarkan bendera berwarna putih silang merah. Kemudian pembalap dapat melakukan penggantian ban yang khusus untuk kondisi wet race yang memiliki alur untuk mengalirkan air.
Wet race ini sejatinya adalah hal yang umum terjadi di setiap gelaran balap motor. Apalagi bila digelar di akhir tahun yang cenderung adalah musim penghujan. Resiko hujan turun sewaktu-waktu tentu juga semakin besar.
Dengan kondisi demikian tentu membuat balapan menjadi lebih menantang karena potensi kehilangan traksi (tergelincir) lebih besar. Kemudian terjadi penurunan visibilitas akibat hujan deras dapat mengurangi jarak pandang pembalap. Sehingga pembalap harus mengandalkan teknik yang lebih halus dan kehati-hatian ekstra. | BL@CK_DJ




