Otospeed.id – Monte-Carlo, Monaco. Speed Lovers FIA World Rally Championship, Kesuksesan tim tangguh Toyota Gazoo Racing diajang pembuka WRC Monte-Carlo, bukan berarti tanpa cacat dan masalah. Karena pereli Debutan Rally1 Sami Pajari dan Takamoto Katsuta gagal mencapai garis finis di etape hari Minggu (26/1).
Keduanya gagal dan keluar trek di SS-16 hari Minggu pagi, dimana Pereli muda asal Finlandia tersebut tergelicir karena licin nya trek berlapis Es menghitam. Sami menabrak pagar pengaman jembatan dan masuk ke sungai dangkal, ia dan navigator Marko Salminen tetap kondisi sehat dan aman, namun tak bisa berbuat banyak karena trek berada diatas, pilihan nya adalah berhenti balap di SS-16.
Sedangkan Takamoto Katsuta juga tergelincir dari jalan es menuju semak-semak. Dampaknya tidak terlalu parah, namun mobil Katsuta tersangkut di pohon dan tidak dapat dievakuasi, akibatnya Katsuta terpaksa keluar lintasan dan berhenti balap.
Baca Juga : Sebastien Ogier Tandai Kemenangan Ke-10, Debut Adrien Fourmaux Sukses Bersama Hyundai
Baik Katsuta maupun Pajari tidak mencetak poin apa pun untuk tim pabrikan Toyota pada kejuaraan pabrikan di Monte-Carlo. Melihat para rekan setim nya kondisi demikian, Kalle Rovanperä merasa prihatin. “Saat saya melihat Sami dan Taka pergi, saya jelas mendekati bagian tersebut dengan sangat hati-hati. Kondisinya sangat menantang, dengan banyak es hitam, dan ini harus benar-benar memperhatikan pemakaian ban agar tak tergelincir serupa ” komentar Rovanperä.
Jari Matti Latvala sebagai principal Tim Toyota Gazoo Racing memperingatkan Sami Pajari, jatuh ke dalam perangkap yang sama di awal karirnya, dimana reli pertama Sami Pajari pada musim WRC 2025 berakhir dengan kecelakaan yang serius. Dan bagi JM Latvala sebagai pimpinan tim, memasang Sami Pajari di kelas paling tinggi di Rally1 tujuan adalah untuk mendapatkan pengalaman usai menjadi jawara di Rally2/WRC2 musim 2024 lalu.
“Kami membicarakannya bersama, atas pengalaman saya yang sama pada tahun 2007 saat masih balapan. Sama seperti situasi Sami sekarang. Awalnya, kami melambat dua detik per kilometer, tetapi kemudian kecepatan mulai meningkat, Namun semuanya berakhir pada etape kedua terakhir di lintasan beton. Saya menjelaskannya kepadanya, dengan mengatakan bahwa menghindari kejadian itu akan memudahkannya untuk menuju balap selanjutnya yakni Reli Swedia “ Kata JM.Latvala.
Dari kejadian Sami Pajari dan Takamoto Katsuta, JM.Latvala menyalahkan dirinya sendiri bahwa keputusan memilih ban untuk trek pagi hari seharusnya pakai ban profil aman khusus untuk kondisi jalanan Es.
“Saya menyesal dengan diri saya sendiri karena saya seharusnya lebih menekankan di pagi hari bahwa pilihan ban seharusnya lebih aman. Saya memang menyebutkan bahwa ban berpaku empat akan lebih baik, tetapi saya tidak cukup menekankannya bahwa dengan high speed rentan tergelincir,” aku JM.Latvala.
Kendati kondisi Sami Pajari dan Takamoto Katsuta terpuruk. Tapi begitulah Reli Monte-Carlo untuk selamanya. Secara keseluruhan, penampilan tim Toyota tetap cemerlang. Meskipun dua mobil terpaksa berhenti, hal itu tidak memengaruhi keberhasilan Toyota secara keseluruhan, karena Pajari dan Katsuta tidak memperoleh poin pabrikan. Toyota mengamankan posisi 1-2 di klasemen keseluruhan, serta hasil hari Minggu dan di Power Stage penutup. Di bawah kepemimpinan Latvala, Toyota berhasil meraih perolehan penuh 60 poin dan langsung memperoleh keunggulan 24 poin atas Hyundai. |Me,Rallit