Otospeed.id – Kenya. Speed lovers WRC. Hanya kurang lima Special stage (SS) saja, bisakah tim Hyundai Motorsport menjuarai FIA-WRC seri ke-6 tahun 2021. Hasil hingga Special stage 13 (SS-13), pereli Thierry Neuville #11 tim Hyundai Motorsport mendominasi. Meskipun di tiap etape squad tim Toyota Gazoo Racing sesekali menyodok terdepan, sejak SS-1 yang merupakan super special stage di area Kawasan Kasarani.
Thierry Neuville mempertajam keunggulan catatan waktu Safari Rally Kenya, menjadi hampir satu menit pada hari Sabtu setelah final yang menegangkan pada etape kedua dari belakang.
Pada hari ke-3 ketika pereli special padang Afrika itu tampaknya menunjukkan sisi yang lebih jinak, setelah etape awal pada pembukaan yang brutal hari Jumat. Neuville meningkatkan keunggulannya atas Takamoto Katsuta menjadi 57,4 detik hingga hari sabtu sore.
Pereli dengan nomer start #11 tersebut, telah memimpin putaran keenam musim ini dengan mobil WRC andalan Hyundai i20. Setelah memenangkan yang pertama dari enam tes kecepatan dengan sukses dan mulus di sekitar Danau Elmenteita hari sabtu.
Di hari Sabtu merupakan akhir lomba hari ke-3, hujan tiba-tiba turun pada penutupan SS-13 berjarak 31,04km area Sleeping Warrior. Tanpa ada persiapan matang, menyebabkan kekacauan pada mobil para peserta. Jalan yang kering dan berdebu dengan cepat berubah menjadi lumpur dan ban kompon keras yang dibawa oleh semuanya menawarkan cengkeraman minimal dalam kondisi yang mirip dengan es. Sebastien Ogier dan Ott Tanak merasakan bahwa sama sekali tidak bisa melihat apa-apa pada trek lumpur.
“Sangat sulit trek berlumpur. Saya tidak bisa melihat apa-apa – rasanya seperti mengemudi di atas es dan sangat licin, ban hilang traksi “ keluh Sebastien Ogier #1 pereli andalan Toyota Gazoo Racing.
Lagi – lagi Thierry Neuville bernasib baik dibandingkan dengan Takamoto Katsuta pesaingnya, ia meluncur mulus, sementara Katsuta terjebak dan kehilangan waktu 20 detik karena trek menjadi sangat ekstrim. “Saya tidak terlalu emosional dan tidak terlalu stres, saya jaga emosi. Karena etape selanjutnya akan menentukan dan saya enggan kehilangan posisi dengan berjuang keras pada akhirnya, saya lega bisa memimpin. Tidak masalah berapa banyak, menjadi yang terdepan adalah hal utama “ ucap Neuville
Sedangkan Katsuta berjuang agar naik podium WRC pertamanya dengan Toyota Yaris, namun selalu mendapat tekanan yang meningkat dari Ott Tänak dengan menguntit dibelakang. Pereli Jepang unggul 37,0 detik dari pereli Estonia yang sangat cepat dan emosional. Ott Tänak di SS sekitaran Sleeping Warrior, terperangkap dalam badai hujan dan angin hingga kaca depan Hyundai i20-nya berkabut dan dia berhenti untuk membersihkannya. Tindakan tersebut membuat selisih waktu dari Katsuta lebih dari satu menit, hasilnya Tänak terdegradasi menjadi peringkat ke-4.
Dua pereli M-Sport Ford Fiesta, yakni Gus Greensmith dan Adrien Fourmaux harus puas di peringkat kelima dan keenam. Fourmaux selamat dari momen badai yang spektakuler, mereka berdua hanya selisih 12,0 detik saja.
Kalle Rovanpera adalah pereli andalan berikutnya dari Tim Toyota Gazoo Racing, aman di peringkat ketujuh. Setelah di SS pertengahan mendapat gangguan dengan terjerembab di pasir hingga kehilangan beberapa menit diatas Yaris WRC nya. Pereli asal Finlandia itu terpaut lebih dari delapan menit dari Adrien Fourmaux dan hampir 15 menit unggul dari pemimpin WRC3 Onkar Rai.
Elfyn Evans dari Toyota dan Dani Sordo dari Hyundai kembali bergabung setelah keluar trek sementara karena rodanya lepas pada hari Jumat. Mereka berada di urutan ke-12 dan ke-13, Sordo memenangkan etape terakhir setelah lari kering sebelum hujan tiba.
“Hujan mulai turun segera setelah start dan sayangnya pemanas layar sisi saya tidak berfungsi. Saya harus bertanya kepada Martijn [co-driver Järveoja] bagaimana jalannya, dan di beberapa tempat kami harus berhenti dan membersihkan dan mencoba mencari tahu, ” Jelasnya.
HASIL KESELURUHAN HINGGA SS -13
Kita update hingga SS Power Stage terakhir, hari Minggu |Me,WRC,Hyundai.
