Otospeed.id – Zagreb, Kroasia. Hingga etape kedua hari Sabtu(23/4) sebanyak 7- Special Stage (SS) telah dilalui para peserta World Rally Championship (WRC) untuk putaran ketiga Kroasia. Hasilnya tetap pereli Kalle Rovanperä asal Finlandia tim Toyota Gazoo Racing memimpin. Di etape ini sempat dibatalkan satu SS, yakni SS-15 daerah Platak yang berjarak 15.85 km karena kondisi senja yang berkabut hingga menggangu batas pemandangan.
Baca Juga : Kalle Rovanpera tetap tak terkejar, Esapekka Lappi restart SS-9, Adrien Fourmaux Crash di Etape Jumat
Hingga 16 –SS Kalle Rovanperä memimpin reli Kroasia, namun bukan berarti tanpa tekanan dari sang rival beratnya Ott Tänak (Hyundai Shell Mobis) asal Estaonia. Dan selisih waktu kedua pereli hanya kisaran kurang dari 90 detik saja. Namun demikian Kalle Rovanperä mengalami ban bocor pada roda depan kiri, yang akhirnya dengan susah payah Kalle dibantu sang Navigator Jonne Halttunen.
“Sangat sial karena ban bocor saat SS sangat ideal untuk sprint, dan disinilah Ott Tanak hari ini sangat kencang lari mobilnya. Tetapi kami tak menyerah seberapa kencang mobil lawan, kami menjaga agar kondisi mobil tetap harus fit,” terang Kalle Rovanperä dilansir eWRC. Usai kejadian ban bocor, selisih waktu nyaris hilang, karena hanya tersisa 19,9 detik saja yang dimiliki Kalle Rovanperä untuk tetap terdepan .
Kendati demikian di SS -16 merupakan SS terakhir etape kedua Ott Tanak diatas Hyundai Hybrid Rally1 melaju sangat kencang dikegelapan malam. Hasilnya sangat seru, dimana Rovanpera kehilangan 55 detik, namun menjelang garis finis
Pasangan ini adalah satu-satunya pembalap terdepan yang mendapat keuntungan dari ban cuaca basah Pirelli di keempat sudut mobil mereka. Sementara Tänak terus melaju menembus kegelapan untuk memenangkan etape dengan Hyundai i20 N-nya, Rovanperä kebobolan hampir 55 detik, namun menjalang akhir SS-16 ia tancap gas tandas Yaris Hybridnya dengan mengakhiri etape kedua meski hanya unggul 5,1 detik saja.
“Ini jawaban saya , bahwa Vinski (Nama ss-16) adalah etape yang bagus, kecepatan penuh, tapi kami masih memiliki hari yang sulit untuk datang besok. Jadi sabar menahan diri untuk figt besok,“ jawab Rovanpera mendapat tantangan Tanak.
Meskipun Ott Tänak sadar jika posisinya masih dibawah Rovanpera, dan itu bisa dilihat data sheet road book kecepatan penuh dikegelapan tersebut pada 114,5 km/jam. “Dalam kondisi ini Anda tidak peduli dengan waktu, Anda hanya senang bisa melewatinya. Itu seperti tempat yang berbeda di dunia. Sore ini saya tidak memiliki firasat yang baik untuk benar-benar mencapai batas,” jawab Ott Tanak dalam kirim pesan medsos keduanya. Cukup seru persaingan sehat kedua pereli .
Nasib sial dialami pereli Oliver Solberg (Hyundai Shell Mobis) di SS-9 awal etape kedua , karena dalam tayangan video kecelakaannya Solberg terlihat melitir beberapa kali dan akhirnya menabrak pohon dengan membelakangi, dan berakibat mobil terbakar sisi belakang. Ini sangat ironis, karena disaat kecepatan tinggi seolah ban tak menyentuh aspal. Ini akibat salah dalam pemilihan ban yang dipakai. Dengan kejadia tersebut Solberg stop balapan lebih awal dari kedua rekan se timnya di Hyundai.
Begitu pula Thierry Neuville kena penalty waktu berkali – kali. Yang mengakibatkan pereli asal Belgia tersebut melorot karena kena penalti 10 detik. |Dy, WRC,eWRC