Otospeed.id – Tangerang. Speed lover pecinta oprek mesin balap dan cornering apa kabar. Di tahun 2010 atau sebelumnya, mesin tune up sedang ramai dengan lift cam tinggi berkat cam import yang bentuknya gendut. Ini seperti oprekan tuner Dimas di bilangan Sari Bumi indah Binong Curug. Motor harian milik Akbar Ridwan mahasiswa Telkom yang konon adalah motor warisan sang kakek tercinta.
Motor Ayam Jago (Bebek mesin Berdiri) masih teknologi SOHC (Single Over Head Camshaft) yang pada jamannya terkenal mengadopsi mesin Honda Sonic 125 cc Thailand memang spesifikasi boleh dibilang nanggung. Karena konvigurasi mesin berdiri tersebut untuk balap kelas nya ga ada. Namun di negara Thailand kelas untuk Roadrace dari Honda Sonic 125cc punya kelas tersendiri.
Apa alasan si empu Honda CS1 ini untuk di tune up , bukankah CS-1 sudah bermesin kapasitas 125 cc dan larinya ngacir. Alasannya biar lebih ngacir lagi dan mampu sejajar dengan motor terkini yang berkapasitas 150 cc. Meski kapasitas dapur pacu masih standart di kisaran 125 cc namun berkat part racing after market, tenaga boleh disejajarkan dengan kapasitas motor Sport atau bebek 150 cc. “ Semua masih relatif standart, baik piston, boring maupun klep dan per klep. Hanya cam nya sudah part racing dengan lift sekitar 9 mm “ terang Dimas sang tuner.
Biar mantap semburan bahan bakar, Dimas mencangkok dengan karburator UMA Racing diameter 28 mm model skep yang menggusur karbu standart CS-1. Sedangkan di bagian tangki dengan Vakum yang sudah tidak fungsi lagi, maka di langsungkan,dengan harapan suplai bahan bakar dari tangki lebih los tanpa hambatan.
Durasi Camshaft yang tinggi memang membuat sundulan klep In/Ex lebih tinggi naiknya. Dengan demikian lebih lancer kabut masuk bahan bakar dan gas buangnya. Klep In / Ex tetap mengadalkan asli Honda Sonic yang sama dengan Honda Sonic 125 cc diameter 28mm In dan 24mm Ex.
Tonton juga : Honda CS-1 Tangerang : Tantang bebek 150 cc
Sedangkan head tetap standart tanpa pangkasan untuk naikkan kompresi. Sementara sundulan noken sudah ok dan pelatuk ternyata pakai milik Yamaha Mio Racing sistim Roller yang meminimalisir gesekan pelatuk terhadap permukaan Cam.
Untuk daleman karena hanya dipakai harian namun bertenaga bengis, CS 1 ini tak banyak rubahan pula, Dan tetap pakai gigi rasio standart pabrik dengan final gir perbandingan 15 depan dan 43 belakang. Bukan isapan jempol jika motor yang hanya berkapasitas 125 cc murni mampu sejajar dengan motor bebek sekarang yang berkapasitas 150 cc. Di diklem tenaga naik sekitar 3 DK lebih dari standart nya.
|Me, Dimas
