Otospeed.id – Brother/sista semua, kurang sehari kita lebaran. Jika ada yang masih punya kampung halaman bisa kita semua mudik bareng bersama – sama. Namun memang dihimbau dari aparat pemerintah untuk tidak mudik bareng naik motor (R2) , karena memang resikonya lebih tinggi ketimbang naik mobil (R4). Saat H -3 otospeed Surabaya menangkap motor Cub klasik lari ngibrit kencang masuk kota Surabaya di saat malam hari. Hasilnya motor Honda Prima lansiran tahun 1990 asal Tangerang mau mudik ke Kraksaan Kabupaten Probolinggo Jawatimur. Bagi Giovanni Savio mudik ke Jawatimur memang tak harus setahun sekali dengan menunggangi motor lawasnya. Karena selama tahun 2018 ini dia sudah dua kali mudik ke Kraksaan, nah sebegitu nekadnya doi Ride Long Distance tsb. “ Ke Jawatimur saya jenguk eyang (Kakek/nenek) di Surabaya dan Kraksaan, soal naik motor Prima ini sebenarnya sudah hal biasa, karena sebelumnya sudah sering kali naik CB 150 R dengan jarak total lebih dari 800 km “ terang Dimas panggilan akrab Lajang kelahiran kota Lunpia 24 tahun lalu.
Soal rumus jitu naik motor Cub klasik lawas tadi doi ternyata telah merubah semuanya. Dengan engine swap Mocin Kanzen 120 versi supermoto.Hasilnya mirip operasi Transgender begitulah.
Lantas jerohan juga tidak begitu saja langsung comot dan gaspol. Karena ruang bakar mocin tadi telah dijejali dengan piston Honda Vario kapasitas 125 cc yang tentunya telah disesuaikan dengan boring ruang bakarnya. Soal katub masih mempercayakan valve Kanzen standart yang memang ukuran diatas rata-rata motor bebek 125 cc buatan Jepang. Dan agar ruang bakar bernafas lega serta mengimbangi final gear yang dikonsep mudik jarak jauh, Karburator ogah bawaan Supermoto tadi karena doi telah mengadopsi karburator Keihin PWL 28 yang biasa dipakai Kawasaki Ninja 150 RR. Hanya Dimas enggan mengulas kombinasi Pilot dan main jetnya. Lha dallah.. kok gitu ? “ Kalau soal tarikan mirip spesifikasi motor Mp 1 taun 2016 Karburator bebas tanpa limiter seperti bebek Honda 125 yang lain. “ bilang Dimas yang juga anggota komunitas Cornering warga Saribumi Indah.Binong-Curug Tangerang.
Dan sebagai penyulut pengapian ruang bakar, Dimas lebih cenderung CDI Honda GL lawas dan teruskan ke Coil busi TK Racing.
Soal power train kopel tenaga ke roda belakang racikannya sangat sederhana. Mengingat Gigi primer dan rasio supermoto mengutamakan tenaga besar , maka final gear memperkecil perbandingan dengan gir depan 14T diteruskan ke gir belakang 33T. Ketika OS mencoba, hasilnya gigi ke 3 pindah ke 4 hasil putaran mesin drastis menjadi drop. Ini efek gir belakang terlalu kecil, namun cocok untuk luar kota.
Data Spesifikasi :
Klep : Standart Kanzen 120
Ban : 70/90 14 depan belakang
Knalpot: Standart Modifikasi
Bengkel : Kustom sendiri sari Bumi Indah Tangerang
Hati – hati dalam perjalanan, tetap konsentrasi . | Me