Otospeed.id – Alzenau, Jerman. Speed lovers pecinta Reli dunia. Menyongsong seri kejuaraan FIA –WRCuntuk tahun 2022, tim Reli pabrikan telah persiapkan dengan berbagai upaya mengenai regulasi Reli baru tentang Mobil Hybrid. Jika Tim Toyota WRT telah mantab dengan persiapan mobil hybrid nya seiring kesuksesan prestasi di ajang reli dunia 2020. Begitu pula tim M-Sport FORD dengan upayanya untuk menghemat biaya WRC tahun 2021 ini demi persiapan mobil Hybrid yang bakal diturunkan musim reli 2022. Lantas bagaimana dengan persiapan tim besar Reli Hyundai Motorsport Shell Mobis WRT yang berbasis di Alzenau Jerman itu.
“Jika kami ingin kembali berpartisipasi di WRC tahun 2022, kami harus mendapatkan Lampu Hijau dari pabrikan Hyundai di Korea, dan kami sampai saat ini belum mendapatkan sinyal itu. Jika diperlukan kami telah memberikan mereka data (Pabrikan Hyundai Korea) dan informasi yang diperlukan tentang mobil reli untuk WRC mendatang , dan sekarang waktunya kami menunggu kepastian jawaban tersebut .” Ucap Andrea Adamo Principal tim Hyundai Motorsport Shell Mobis WRT dilansir DirtFish
Dampak dari ketidakpastian tersebut, maka tim Reli Hyundai pun kini belum dapat memulai proses pengembangan mobil baru berbasis hybrid tersebut. Jika memang ingin mulai membangun mobil anyar jenis Rally 1, Hyundai harus segera mendapatkan jawaban dari kantor pusat, baik itu respons mengenai partisipasi mereka di WRC maupun soal pengembangan mobil mereka untuk harian.
“Untuk saat ini, proses pengembangan mobil baru kami juga belum dimulai, karena kami harus mendapatkan respons positif dari Korea terlebih dahulu,” lanjut Adamo.
So, terlepas dari masukan tim reli ke Hyundai, perusahaan tersebut tampaknya tetap ragu-ragu untuk jalan ke depan tentang mobil modern ramah lingkungan tersebut.
Di Kubu tim Reli M-Sport FORD terlihat telah siap, namun principal M-Sport Ford Richard Millener mengatakan dia akan “sangat kecewa dan prihatin” jika Hyundai bakal Absen selamanya dengan kejuaraan Reli Dunia sebagai akibat dari peraturan teknis tentang mobil hybrid tadi.
Mulai musim depan, mobil papan atas di seri FIA – WRC akan mengadopsi teknologi hybrid plug-in. Untuk memberi pekerjaan tambahan baru pada kru di sepanjang trek Special Stage (SS) tentang isian daya ulang digunakan di ruas jalan.
Secara pertemuan terpisah , pembahasan aturan kejuaraan Reli dunia dengan basis mobil Hybrid tadi, hingga saat ini menjadi bahan bahasan para pemangku Reli Dunia dibawah FIA. Dimana semua regulasi lama reli bakal dirombak. “Memang tidak mudah dan tidak murah perangkat Hybrid kit yang mencakup Motor listrik, battery isi ulang dan peralatan listrik isi ulang (plug-in) sebanyak – banyaknya di trek. Sistim pengadaan itu bakal kita tenderkan untuk jangka panjang perusahaan mana sebagai pemasok alat – alat tersebut,“ sebut YVES MATTON Direktur Reli FIA dilansir Dirt Fish.
Penekanan biaya membangun mobil penunjang kelas utama (WRC/Rally1), juga sejalan dengan membangun kelas penunjang ( R5/Rally2), yang umum disebut mobil jalan raya ramah lingkungan agar seri WRC bisa dilihat dan ditonton. Hal ini telah di riset serta diuji pula di reli Cross country sekelas Reli Dakar yang ganas, dimana para pabrikan telah mulai menguji mobil Hybrid untuk jalur lintas daerah tersebut.
“Jika Cross country rally sudah mulai, kenapa WRC tidak, kami sedang mengerjakan biaya item teknis dan pasti, beberapa item akan diambil dari filosofi mobil R5 – atau Rally2 seperti yang sekarang kita kenal mobil jalanan “ pungkas Matton.
Sebagai sedikit gambaran bahwa WRC nanti berubah jadi Rally1, Mobil prototype dengan sasis tubular, menggunakan mesin bensin 1,6 Turbo dan menambahkan motor listrik 100 kW (134 hp). Mobil Hybrid Rally1 baru pengurangan emisi gas buang hingga 100% dan akan menawarkan gabungan tenaga maksimum hampir 500 hp. Juga tanpa suara berisik dari knalpot racing. |Satria, DirtFish, FIA,The Next Avenue, Hyundai