Otospeed.id – Jakarta. Tingkat kesibukan dan mobilitas yang tinggi membuat kendaraan pribadi banyak dipilih sebagai alat transportasi utama. Untuk mendukung mobilitas tersebut, sebuah kendaraan tentu harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara saat berlalu lalang di tengah kepadatan lalu lintas.
Nah untuk memahami kebutuhan tersebut, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) senantiasa menghadirkan pengalaman berkendara yang aman bagi masyarakat Indonesia. Komitmen ini didukung melalui teknologi Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang disematkan di sejumlah lini kendaraannya.
Setidaknya terdapat delapan fitur Hyundai SmartSense yang dapat membantu pengemudi dalam berkendara secara aman dan nyaman, di antaranya:
- Surround View Monitor (SVM) dan Blind-Spot View Monitor (BVM)
Kedua fitur ini membantu pengemudi melihat area sekeliling dengan menampilkan titik buta pengemudi melalui layar monitor dan panel cluster. SVM menggunakan kamera yang dipasang di seluruh sisi kendaraan untuk memberikan tampilan 360 derajat dari sekitar kendaraan pada layar monitor, untuk memudahkan pengemudi dalam memarkir kendaraan atau mengemudi di ruang terbatas.
Selanjutnya, untuk BVM memanfaatkan kamera untuk memberikan tampilan pada bagian belakang dan samping kendaraan ketika hendak berpindah jalur. Kedua fitur ini membantu mengurangi resiko kecelakaan dan memberikan pengemudi kenyamanan berkendara, terutama dalam mengambil keputusan saat berkendara dan meminimalkan resiko kecelakaan yang disebabkan oleh kurangnya informasi visual.
2. Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA)
Parkir paralel menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi, terutama para pemula. Fitur BCA mampu memberikan rasa tenang kepada pengemudi saat hendak keluar dari parkir paralel, karena selain memberikan pantauan titik buta, sistem juga akan memberikan peringatan saat terdeteksi adanya mobil lain yang melintas, serta melakukan pengereman secara otomatis jika diperlukan.
3. Forward-Collision-Avoidance Assist (FCA)
Fitur ini memiliki fungsi yang dapat membantu menghentikan kendaraan secara otomatis dalam situasi tertentu saat sistem mendeteksi risiko tabrakan dengan kendaraan yang ada di depan melalui kamera depan dan sensor radar.
4. Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA)
Jika FCA berfokus pada sektor keselamatan yang datang dari depan, maka RCCA sebaliknya. Fitur ini diciptakan untuk mendeteksi ketika ada objek lain di belakang mobil. Biasanya RCCA diperlukan saat mobil dalam kondisi bergerak mundur, terutama saat keluar dari tempat parkir atau dari area yang tidak terlihat, dengan demikian pengguna tidak perlu khawatir kendaraannya akan menabrak sebuah objek.
5. Driver Attention Warning (DAW)
Berkendara dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan rasa lelah dan kantuk. Fitur ini memberikan peringatan ketika tanda-tanda kelalaian pengemudi terdeteksi dan menyarankan pengemudi untuk istirahat jika diperlukan.
6. Safe Exit Assist (SEA)
SEA berfungsi mendeteksi dan memberikan peringatan ketika ada objek yang melintas dari sisi belakang saat penumpang sedang membuka pintu. Fitur ini hadir untuk meminimalisir kecelakaan yang dapat terjadi akibat kecerobohan penumpang saat keluar dari mobil
7. Lane Keeping Assist (LKA) dan Lane Following Assist (LFA)
Kedua fitur ini diciptakan untuk membantu kendaraan agar tetap berada di jalurnya melalui informasi secara visual dan audio serta dukungan koreksi pada kemudi. Kedua fitur ini diharapkan dapat membantu mengurangi kecelakaan akibat pengemudi keluar jalur atau mengalami kelelahan saat berkendara jarak jauh.
8. Smart Cruise Control with Stop & Go Function (SCC w/ S&G)
Fitur ini memungkinkan mobil untuk mempertahankan jarak yang ditentukan dari kendaraan depan dan secara otomatis menyesuaikan kecepatan ke batas yang telah ditentukan. Fitur ini juga membantu mengurangi kelelahan pengemudi selama perjalanan jarak jauh dan dapat membantu mengurangi resiko kecelakaan, serta memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam berkendara di jalan tol atau jalan bebas hambatan.
Perlu diingat bahwa semua fitur yang disebutkan di atas pada dasarnya diciptakan untuk membantu berkendara dalam kondisi yang aman, bukan memungkinkan kendaraan untuk menjalankan fungsi self-driving. Maka dari itu, semua kendali dan keputusan utama tetap ada pada pengemudi. |OS,Foto:Hyundai