KDC 2023 Blitar : Yamaha F1ZR Th.2000 Tim Air Bening Jaya Sumenep

Yamaha F1ZR Th. 2000

                    Otospeed.id – Sumenep, Madura. Siapa sangka, ternyata tunggangan Raka Komang dan Adit Coco pada Kejuaraan Kangean Drag Championship 2023 di Blitar kemarin, dikelas F1ZR 130cc adalah motor asal Madura. Motor Bebek 2 tak lansiran tahun 2000 tersebut adalah milik tim Air Bening Jaya (ABJ)  asal Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep, Madura, yang dipunggawai Yudi.

Air Bening Jaya Racing Team

Dalam catatan waktu tercepat di gelaran KDC Blitar, motor satu milk ABJ yang di Joki Raka komang dan Adit Coco masing-masing adalah 07,038 detik dan 07,550 detik. Torehan waktu tersebut menarik perhatian otospeed.id, karena bebek Bugil tersebut sama sekali tidak menyimpan part Racing yang menonjol, namun kenapa larinya sangat kencang.  Segera kita simak celotehan sang Tuner nya yang bermarkas di Bengkel Air bening Jaya 147 Racing Team, desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep.

Baca Juga : Atas Dukungan AF-Team, Deby AP Terus Kejar Arya Supe

                           Hasil Kelas F1ZR 130 cc

              “Tidak ada yang istimewa mesin F1ZR ni, semua pengapian mesin masih bawaan Yamaha termasuk CDI dan besi magnet, namun penyulut api dari Coil YZ80, untuk pengkabutan Bensol dari Karburator Keihin 35 mm dengan kombinasi spuyer pilot dan main jet (55 -150) tergantung kondisi trek,” ujar Muhris tuner ABJ147 pada otospeed.

Jerohan mesin ternyata sudah bukan bawaan F1ZR, karena telah diijejali Piston RX-Special over size 50 berdiameter Ø 54,5 mm dan big pen juga telah bergeser sekitar 3mm. memang permainan tersebut demi mengejar kapasitas ruang bakar mendekati 130 cc, dan soal transfer tenaga mesin ke roda belakang, terlebih mengandalkan racikan gigi rasio khusus balap trek lurus, yakni settingan rapat :

Tenaga tersebut langsung di lanjutkan ke gir depan 13T  dan Gir belakang 35T. “ Ini kadang juga bisa berubah, karena telah ada asisten mekanik yang menangani, yakni, Alfan, Adi, dan Edy termasuk joki saat setting motor sebelum balapan “ lanjut tuner yang akrab disapa Pak dhe.

                MUHRIS Tuner ABJ147

Disadari bahwa bengkel yang jauh ke pelosok tersebut, terkadang memesan gigi rasio hanya untuk riset dan setting hingga berhari-hari. Kendala tersebut tak mematahkan tim ABJ147 untuk balapan trek lurus. Bahkan untuk membangun sebuah proyek motor drag di satu kelas, Konon telah menghabiskan puluhan juta bahkan nyaris hingga 50 Jutaan.

Ini karena dilihat kasab mata, pada kaki-kaki saja telah menghabiskan sepuluh juta, meliputi Monoshock satria FU modifikasi, cakram depan belakang, gir dan rantai. Namun sejalan dengan prestasi yang telah diraih selama ini, sudah lima kali juara pertama yakni dua kali di Sumenep, di Semarang, Di Surabaya dan terakhir di Blitar  |Nos,dy