Kisah Toleransi Dibalik Gelaran Casytha Manahadap Road Race Purworejo

Otospeed.id – Purworejo. Dibalik semaraknya perhelatan balap Casytha Manahadap Road Race Championship 2025 Putaran 4 yang digelar di Sirkuit Non Permanen (NP) Alun-ALun Purworejo, Sabtu – Minggu, 1-2 November 2025, terselip banyak kisah menarik dan inspiratif.

Mulai dari drama lokasi gelaran balap yang terpaksa harus bergeser karena ada sesuatu hal sehingga mengakibatkan balap harus pindah dari yang semula di Kebumen, dalam waktu kurang dari 7 hari tiba-tiba tidak bisa digelar di Kebumen. Kemudian lokasi harus pindah ke Purworejo dan harus tertunda lagi mundur sampai 2 minggu.

Yang menarik adalah saat pelaksanaan balap hari kedua (Minggu). Sebagai informasi, di lokasi Alun-Alun Purworejo, selain komplek perkantoran, juga ada rumah ibadah, Masjid dan Gereja. Dan kebetulan titik start yang ditentukan oleh penyelenggara berada tepat di depan lokasi Gereja. Sedangkan pada Hari Minggu ada kegiatan Ibadah Kebaktian Pagi.

Lokasi garis start tepat di depan Gereja

Demi menghormati kegiatan ibadah, Manahadap Management selaku promotor penyelenggara, memutuskan untuk menunda pelaksanaan balap pada Hari Minggu pagi sampai pelaksanaan ibadah di Gereja selesai (Pukul 10:00 WIB).

Tak hanya itu saja, Manahadap Management juga menghentikan semua aktifitas di paddock area. Baik itu setting mesin, manasin mesin, harus berhenti. Intinya tak boleh ada suara berlebih yang dapat mengganggu kekusyukan jalannya ibadah. Ini juga berlaku pada saat Adzan berkumandang, semua aktivitas balap di lintasan dan paddock juga harus berhenti.

Mungkin terdengar sepele, tetapi ini adalah bentuk tolerasi yang dijunjung tinggi oleh Manahadap Management. Saling menghormati dan menghargai serta menjaga. Sikap yang ditunjukkan oleh penyelenggara Casytha Manahadap Road race ini juga merupakan pilar penting untuk menciptakan harmoni, stabilitas sosial, dan kedamaian. Respect untuk Manahadap management !! | BL@CK_DJ