Otospeed.id – Buriram, Thailand. Speed Lovers MotoGP, Perebutan gelar kejuaraan MotoGP putaran ke-17 di Sirkuit Internasional Chang, Buriram – Thailand (27-29/10) memang sangat seru. Diawali perebutan tempat di posisi Grid, Jorge Martin pebalap andalan Prima Pramac Ducati telah menyelesaikan dengan tuntas hasil tercepatnya 01:29.2870 detik. Begitu pula saat Sprint Race yang terlaksana sebanyak 13 lap tersebut, Martin mencatat waktu 19:41.5930 detik dan berhak atas 12 poin sebagai perolehan. Hingga terakhir ditandai denga Finis terdepan para Race day mencatat 39:40.0450 detik berlangsung 26 lap tersebut.
Perjuangan Jorge Martin untuk mengalahkan sang juara Dunia bertahan Francesco ‘Pecco’ Bagnaia (Lenovo – Ducati), tak semudah melangkah untuk berada di posisi terdepan. Karena Brad Binder #33 (Red Bull KTM Factory Racing) selalu mengusiknya, bahkan Binder nyaris posisi terdepan di aksi lap 20 menjelang garis Finis.
Aksi di race day sang Juara MotoGP tahun lalu, Pecco Bagnaia tak mau dikalahkan begitu saja, karena momen mendebarkan 6 lap menjelang finis benar-benar menjadi tontonan bagi MotoGP lovers. Dimana Pecco merasa kewalahan untuk menaklukkan Brad Binder hingga garis finis, Pecco sukses finis ke-3 dan mendapat durian runtuh Brad Binder yang terjaring Batas Lintasan (Track Limit) saat finis dibelakang Jorge Martin. Dan karena telah menyelesaikan balapan, maka hukumannya turun satu tingkat menjadi Podium ke-3 di Buriram, Thailand.
“Sulit untuk mengatakan apa pun tentang balapan hari ini. Karena sekarang adalah balapan terbaik dalam hidup saya. Dan menurutku, saat ini akupun menggunakan seluruh pengalaman dan sumber daya yang saya miliki untuk menang hari ini. Brad sangat cepat dan jago dalam mengerem mendadak , tapi saya mampu melawan, bahkan melawan Pecco yang juga sang juara dunia. Saya pikir hari ini banyak tentang mentalitas dan saya berhasil mengatur penggunaan ban hingga finis , dan masih tersisa beberapa milimeter hingga lap terakhir, Perasaan yang luar biasa. untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa saya bisa menang dalam sebuah pertarungan,” kata Ucap Jorge Martin dilansir After The Flag.
Pebalap asal Madrid, Spanyol berjuluk “Martinator” tersebut patut diacungi jempol, disamping mampu menyuguhkan tontonan menarik di balapannya, juga telah mengantongi poin tertinggi pada lima kemenangan Sprint Race berturut-turut. Kendati demikian pebalap yang juga manusia normal, tak luput dari kesalahan teknik balap dan salah mengambil keputusan. Bisa dilihat di Sirkuit Mandalika, Lombok lalu, dimana Jorge Martin gagal finis karena terjatuh dan di Phillip Island sudah berada dibarisan terdepan namun di dahului pebalap lain karena lap terakhir kehilangan traksi ban dengan ban lembut (Soft) yang telah gundul komponnya.
Tugas terakhir Jorge Martin menyelesaikan sisa 3 putaran yang tersisa dimusim 2023, “Tiga balapan akan datang sangat sulit, baik secara mental , juga sangat menderita karena suhu panas. Semoga saya bisa mengumpulkan energi lagi untuk Malaysia dan Doha.” Pungkas Martin. |Me,MotoGP