Otospeed.id – Austria. Aksi tiga pebalap Aprilia Racing di sesi MotoGP 2022 Austria sungguh penuh perjuangan untuk bisa mencapai finish terdepan. Sirkuit Red Bull Ring sudah dikenal sebagai sirkuit yang penuh tantangan.
Aleix Espargaro dengan motor Aprilia RS-GP di Austria menempati posisi keenam. Start dari baris ketiga dengan waktu terbaik di babak kualifikasi, Aleix tidak memiliki start terbaik saat itu karena kesalahan pada sistem penguncian depan.
Bagaimanapun Aleix naik ke posisi kelima, mempertahankan kecepatan yang baik, dan satu-satunya pembalap yang mampu menjaga kecepatan di bawah 1’30” sebanyak empat kali, yang mana menempel ketat pesaing terdekatnya Fabio Quartararo selama lebih dari setengah balapan.
Setelah itu ia harus berjuang keras untuk mempertahankan posisi keenam karena kendala ban belakang yang aus. Ini menghasilkan poin kejuaraan penting bagi Aleix di klasemen keseluruhan, di mana dia berhasil berada di tempat kedua.
“Terlepas dari kenyataan bahwa hasil balapan mungkin mengarah untuk berpikir sebaliknya, saya sangat senang dengan penampilan saya. Kami tahu kami akan mengalami kesulitan di beberapa trek tetapi dalam kejuaraan yang panjang seperti ini, kami tidak boleh kehilangan akal,” ujar Aleix Esparagaro.
“Penting untuk selalu mencapai hasil terbaik dan sejujurnya, kami tidak bisa melakukan yang lebih baik hari ini. Tim kami berjuang di bagian stop-and-go. Untungnya, ini adalah trek dengan karakteristik unik, jadi akan ada lebih banyak hari balapan selanjutnya di mana kami akan dapat kembali ke level kami yang sebenarnya,” tambahnya.
Maverick Viñales, di sisi lain, tidak mencapai hasil yang diharapkan olehnya dalam balapan ini. Pembalap asal Spanyol itu berjuang keras melaju dengan kondisi ban belakang yang aus setelah awal yang cukup agresif, tapi dia masih mengumpulkan informasi yang akan berguna untuk putaran balap musim kejuaraan di depan.
“Di lap awal saya menikmati balapan dan berhasil memperbaiki posisi, tapi sayangnya (performa) ban belakang turun secara signifikan. Kami membuat pilihan yang salah dan harus mengalami dampak yang serius untuk itu, tetapi pada saat yang sama, kami belajar banyak,” jelas Vinales.
“Saya berhasil meningkatkan kemampuan pengereman saya sepanjang (balap) akhir pekan. Ini adalah aspek positif yang akan kami bawa ke balapan mendatang. Kami telah terbiasa melakukannya dengan baik selama akhir pekan terakhir, tetapi juga benar bahwa terkadang Anda harus berjuang!,” terangnya kembali.
Adapun pembalap penguji Lorenzo Savadori, yang balapan dengan livery khusus untuk merayakan 30 tahun gelar pertama yang diraih Aprilia di Kejuaraan Dunia Balap Motor GP pada 1992 silam, menyelesaikan balapan di posisi ke-19, karena terhalang masalah fisik akibat bahu yang cedera saat latihan.
Bagaimanapun, Lorenzo mengumpulkan data penting di lintasan balap yang sulit kali ini untuk melanjutkan pengembangan konstan yang dilakukan pada motor Aprilia RS-GP. |Foto:ApriiaRacing