Reli Dakar 2021 Saudi Arabia : Al-Attiyah Tak Akan Ke Dakar Jika Aturan Tidak Berubah, Ada Apa ???

                     Otospeed.id – Saudi Arabia. Speed Lovers, Reli Dakar 2021 sudah berakhir Jumat kemarin, namun perseteruan di kubu tim kelas Mobil masih terus memanas. Hingga beberapa tim pabrikan bakal tak tertarik lagi untuk ikut serta di Reli Dakar tahun 2022 mendatang. Dari beberapa pereli, meminta beberapa kelas memang harus dipisahkan atau regulasi disamakan dengan detail di spesifikasi teknis mesin maupun dimensi kendaraan.

Baca Juga : Stéphane Peterhansel Jawara kelas Mobil

Baca Juga :  Nasser AL Attiyah Kelas Mobil Minta Dipisahkan

Ini cukup beralasan, karena seperti pereli Nasser Al Attiyah dari Qatar yang membela tim Toyota Gazoo Racing Afrika Selatan dengan Toyota Hilux Tubular 4WD. Tak mampu taklukkan Buggy, padahal dia dan sang navigator merasa tanpa kesalahan apapun tetap saja tertinggal dalam catatan waktunya dengan mobil Buggy tim X-Raid Mini JCW.

Pembalap Qatar telah mengkritik peraturan terlalu berpihak kepada tim Buggy dibandingkan tim kendaraan 4WD. Dan ini memang jelas, karena di beberapa Etape, hanya Etape ke 10 ( Neom – Al Ula) saja Toyota Hilux Yazzed Al Rajhi dari tim Over Drive Toyota mampu mendahului Buggy Mini X-Raid hanya 3 menit dari Buggy Peterhansel yang saat itu posisi ke 3, dan itupun Hilux Yazzed hanya pakai 3 roda karena satu roda pecah di trek bebatuan hingga garis finis. Ini menandakan bahwa sampai kapanpun tak akan menang Toyota melawan Buggy.

                                 Roda Hilux Yazeed Hancur , dipaksa hingga garis Finis. Suspensi Hilux kecil
                  Yazeed Al Rajhi dan Navigator Dirk Von Zitzewitz  –  Twitter

Jika dilihat lima tahun terakhir di Reli Dakar memang rapor Toyota 4WD sangat terpuruk lawan Buggy. ” Buggy Peugeot menang tiga kali, sekarang Mini dua kali, hanya tahun 2019 Toyota 4WD menang. Sebaiknya regulasi dirubah saja karena Buggy adalah bukan dari pabrikan manapun untuk dimensi daily use ( ukuran mobil harian ).

                    Sekeras apapun mobil saya gas , tak akan memang karena diameter roda Buggy lebar dan besar “ tegas Nasser Al Attiyah Toyota Gazoo Racing. Bahkan FIA tahun 2021 telah membatasi kecepatan maksimal kendaraan kelas T1 ( Termasuk Toyota Hilux dan Buggy) maksimal hanya 180km/jam, dengan alasan keamanan bagi pembalap dan peserta lain.

Roda Buggy X-Raid lebih lebar, suspensi lebih besar

Dan memang benar yang dikatakan Nasser bahwa Buggy memiliki lebar dan dimensi roda lebih lebar (diameter 810mm vs 940mm). Dinding samping ban yang lebih besar, yang berarti juga volume udara yang jauh lebih besar, membuatnya lebih toleran terhadap kondisi berbatu.

                     Nasser (kiri) dan PeterHansel (Kanan) berseteru sejak awal Etape  – Dakar

Ditanya awak media di mana anda ingin melihat perubahan regulasi reli Dakar kelak, , Al-Attiyah mengatakan: “Kami harus mulai dari ban. Di antara tiga mobil tim kami, kami mengalami 106 kebocoran. Data ini berbicara sendiri. Dan bukti bahwa roda Toyota jauh lebih kecil dan sangat riskan bocor jika di push (Gas) maksimal di bebatuan padang pasir. Juga ukuran suspense lebih besar dari Toyota 4WD. Buggy dilengkapi deflasi dan inflasi mesin yang bisa dikontrol dari kokpit. “Bukan soal mana buggynya lebih bagus dan mana yang 4×4 lebih bagus. Aturannya tidak adil, hanya itu. Bukan hanya karena ukuran rodanya, ada banyak hal secara detail. Dan ini harus di sepakai bersama, jika tidak mobil 4×4 tidak akan dating lagi ke Dakar “ kata Nasser tegas seperti dilansir Dakar
Direktur keselamatan FIA untuk Kejuaraan Reli Dunia Jutta Kleinschmidt, yang telah hadir di ajang Reli Dakar, Arab Saudi, mengakui bahwa buggy tersebut memiliki keunggulan dibandingkan rival 4×4 mereka dan telah memastikan perbaikan untuk 2022.                      “Kami sangat menyadari kerugian besar antara 4×4 terhadap Buggy. Kami juga menginginkan regulasi yang adil dan topik ini segera dibahas,” kata Jutta Kleinschmidt Direktur keselamatan FIA

Jutta Kleinschmidt diapit Matthieu Baumel dan Nasser Al Attiyah Toyota Gazoo Racing

Ditanya apakah situasi tersebut dapat membahayakan masa depan Toyota di Dakar sebagai pendatang pabrikan, manajer tim Overdrive Jean Marc Forti berkata: “Yang pasti itu membahayakan motivasi. Ini bukan posisi yang kami inginkan tapi kejelasan regulasi. Sekencang apapun mesin bakal sia – sia bagi 4×4 “
Pihak ASO dan FIA harus segera membicarakan soal regulasi teknik utamanya disisi ban dan roda, dan pihak Ban BF Goodrich sudah bersedia menambah ukuran ban agar batas kapasitas udara lebih besar dan akan aman di daerah bebatuan di kecepatan tinggi. |Me, Dakar, Motorsport, Twitter