Otospeed.id – Semarang. Kendaraan yang nyaman, mudah dikendalikan dan memiliki stabilitas tinggi akan sangat membantu mobilitas manusia. Nyaman dikendarai berarti pengendara mampu mengoperasikan kendaraan tersebut dengan mudah, minim getaran dan guncangan, bahkan pengendara bisa memiliki perasaan yang menyatu dengan kendaraan. Selain nyaman, pengendalian kendaraan merupakan salah satu prinsip dalam berkendara. Sepeda motor harus mendukung hal tersebut dengan kemudahan akselerasi, deselerasi, menikung, mengerem, dan semuanya bisa dilakukan keadaan stabil atau tidak mudah goyang.
Untuk mencapai kemampuan kendaraan seperti itu, diperlukan rangka yang mudah didesain, rigid (kaku), kuat menahan beban, serta mampu meredam tekanan dan getaran. Rangka memiliki peranan sebagai struktur utama yaitu sebagai pemegang bodi, mesin, lengan ayun, suspensi beserta komponennya dan membentuk karakter pengendalian motor seperti caster, trail, radius belok, sudut suspensi dan panjang sumbu roda.
Penggunaan rangka kaku, kuat, dan mampu menahan getaran identik dengan penggunaan bahan yang tebal, tidak mudah melengkung dan pastinya berat. Namun, di satu sisi, bahan yang berat merupakan musuh dalam hal memudahkan pengendalian. Berat dapat mengurangi kemampuan motor bergerak lincah dan menguras tenaga pengendara saat mengendalikannya. Bahkan menyebabkan motor tersebut menjadi boros bahan bakar, karena butuh tenaga yang lebih untuk mengendalikan motor.
Oleh karena itu, Honda memperkenalkan teknologi terbaru yaitu ESAF (Enhanced Smart Architecture Frame) yang memiliki kemampuan desain arsitektur sehingga memudahkan dalam hal penataan ruang yang diperlukan, analisa pembagian beban, tekanan dan titik berat kendaraan. Sehingga dengan rekayasa tersebut mampu mengurangi bobot rangka tanpa mengurangi kekuatan dan justru malah menambah kemampuan menahan beban berkat rekasaya arsitektur.
Hasil rangka dari eSAF yang dipasang ke sepeda motor mengakibatkan pengendara mengendalikan lebih mudah karena lebih lincah tanpa khawatir terjadinya perubahan bentuk (deformasi) rangka karena lebih kuat menahan beban dan tekanan, sekaligus tenaga mesin tidak terkuras untuk melawan bobot motor yang berat berakibat boros.
Oke Desiyanto, Safety Riding Supervisor Astra Motor Jateng mengatakan bahwa teknologi ini telah diperkenalkan dan dipasang di sepeda motor Honda terbaru, Honda Genio dan Honda BeAT tahun 2020.
“Dengan adanya teknologi terbaru ini, sudah pasti potensi keselamatan dan keamanan berkendara dari faktor kendaraan akan meningkat. Hal ini dikarenakan bikers dapat lebih fokus dalam #Cari_Aman di jalan raya karena tenaganya tidak banyak terbuang akibat beban rangka motor,” tutup Oke. | And – Gap