Otospeed.id – Motegi, Jepang. Speed Lovers MotoGP. Catatan dalam prestasi Sprint Race MotoGP bagi Jorge Martin Almoguera, menjadi catatan Hat-Trick dari kejuaraan MotoGP. Betapa tidak, Jorge Martin memang benar – benar dalam kondisi tanpa tanding di Sprint Race sejak di Misano, Buddh dan sekarang di Motegi. Sesi Sprint Race di Twin Ring Motegi (sabtu,30/9), telah diprediksi, saat Jorge Martin berada di catatan waktu tercepat di Kualifikasi (Q2) yang sekaligus sebagai Pole Position.
Rival yang sekuat tenaga mengejarnya adalah Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing), pebalap asal Afrika selatan tersebut berusaha sekuat tenaga untuk tetap berada di belakang Jorge Martin #89 dengan selisih waktu 0,338 detik, Binder juga tergolong sangat cepat, dimana saat Starting Grid berada di barisan kedua nomor 5, dan mampu mematahkan posisi Jack Miller juga Pecco Bagnaia dengan selisih waktu 1,7 detik hingga di garis finis.
Baca Juga : Kondisi Hujan Lebat Jorge Martin Ukir Prestasi, Marc Marquez Sukses Podium Ke-3
Kemenangan gemilangnya di Sprint Race, Motegi, Jorge Martin menjelaskan bahwa bersama tim dalam posisi On Fire (Semangat Tinggi). “Saya yakin bisa melaju dengan baik, tapi saya tidak menyangka akan secepat itu, saat saya terdepan meraih pole position catatan saya kembali memecahkan waktu Brad Binder di 1:44.033 menit. Padahal dalam latihan bebas di pagi hari saya mengalami beberapa masalah pada ban bekas dan itu seperti padamkan semangat,” terang Jorge Martin.
Disadari bahwa gaya balap Jorge Martin sebenarnya hanya bertahan saja, bahkan mengikuti arus dimana dia hanya bertahan dari tekanan Brad Binder yang juga berada dalam semangat tinggi dan menguntit mencari celah.
Kendati posisi terdepan sebenarnya pebalap Prima Pramac Ducati itu nyaris tak bisa mengikuti balapan. Sesaat sebelum start, kepala krunya Daniele Romagnoli serta bos balap Ducati Gigi Dall’Igna dan Danny Aldridge, direktur teknis MotoGP, berkumpul di sekitar Motor Ducati Desmosedici GP23.
Pembalap Spanyol itu dan menunjuk ke arah belakang motor. Dan Martin kemudian mengklarifikasi situasinya, “Sebuah sensor memberikan pesan kesalahan, tapi untungnya tidak rusak. Saya sungguh beruntung karena tanpa sensor ini saya hampir tidak bisa memulai balapan sprint. Itu adalah situasi yang menegangkan, tapi akhirnya kami menyelesaikannya dengan baik dan menang,” tambahnya
Dari kubu Pecco Bagnaia (Lenovo Ducati) merekapun mengakui keunggulan Jorge Martin. “Saya tidak terlalu peduli dengan Kejuaraan Dunia atau memikirkan tentang jarak poin yang semakin kecil. Tapi memang benar, Jorge lebih kuat saat ini. Jadi kami harus bekerja, kami harus tetap tenang.
Penting untuk mencoba sesuatu saat pemanasan pada Minggu pagi dan kemudian balapan untuk sedikit memperlambatnya. Saya cukup yakin kami akan memiliki peluang lebih besar untuk bertarung jika kami bisa memblokirnya sedikit di dua atau tiga ronde pertama. Soal Brad Binder juga sangat kompetitif di Sprint, besok akan berbeda ” tegas Pecco Bagnaia
Dengan kemenangan sprint race kesekian kalinya musim ini, pemenang MotoGP ke-13 tersebut memperkecil jaraknya dari Pecco Bagnaia (Lenovo Ducati) menjadi hanya delapan poin. Statistik Martin di paruh kedua musim ini sangat mengesankan. Selain tiga kemenangan sprint race, ia selalu naik podium pada tiga akhir pekan balapan akhir-akhir ini. Bahkan terakhir pada hari Minggu dan meraih kemenangan kedua di Misano. Tetap di otospeed.id . |Me, MotoGP,speedweek