Otospeed.id – Saudi Arabia. Speed lovers. Benar apa yang dikatakan sang jawara Reli Dakar 2021 kelas Mobil Stéphane Peterhansel #302 yang berpasangan dengan Edouard Boulanger, bahwa Nasser Saleh Al Attiyah #301 adalah pereli bersemangat dan ber EGO tinggi. Ini saat dalam wawancara usai podium Reli Dakar kelas Mobil kemarin (Jumat).
Namun juga pernyataan Al Attiyah yang menurut Peterhansel sangat Vokal adalah Peraturan Dakar 2021 sangat mendukung Buggy ( Mini X-Raid) dibandingkan kendaraan 4×4 seperti Toyota. Jika disimak secara detail bahwa keduanya sebenarnya dikelas berbeda, namun disatukan dengan hasil Klasemen secara Umum.
Dimana Buggy Mini X-Raid yang dikendarai Stéphane Peterhansel dan Carlos Sainz berada dikelas T1.4 diesel 2-wheel drive sedangkan Toyota Hilux Tubular Nasser Al Attiyah di kelas T1.1. Petrol Modified A – T 4×4. Ini memang masih begitu rancu dengan regulasi yang menyatukan beberapa kelas menjadi satu kelas Klasemen umum. Dan Nasser berpendapat bahwa Buggy lebih diuntungkan dengan Body dan bentuk fisik yang memang pas jika di trek Padang pasir.
Dalam regulasi Reli Dakar, katagori Mobil dibedakan beberapa kelas T.1 Petrol Modified A-T 4×4, T1.2 Diesel Modified A-T 4×4, T1.3 Petrol 2-Wheel Drive. Jadi Toyota Hilux 4×4 tubular Nasser sebenarnya punya spesifikasi tinggi, sekelas dengan Tubular BRX Hunter 4×4 . Mungkin dengan dipisahkan beberapa kelas tersebut, juga mempunyai jawara dan podium tersendiri dikelas – kelas nya kelak. Namun isu bahwa Reli Dakar 2022 akan memasukkan kelas Mobil Listrik di kelas tersendiri.
Baca Juga : Stéphane Peterhansel Jawara kelas Mobil
Baca Juga : Al-Attiyah tak akan ke Dakar jika aturan tidak berubah
Jika dilihat per kelas Nasser Al Attiyah adalah jawara teratas dikelas T1.1. Dengan catatan di 12 Etape adalah 44 Jam 42 menit 02 detik.
Klasemen Mobil kelas T1.1
“Saya Yakin bahwa tahun depan saya bersama tim akan lebih kuat dan Saya ingin berterima kasih kepada tim. Kami melakukan pekerjaan luar biasa tanpa kesalahan dari saya, co-pilot saya, atau tim. Kami bekerja sangat, sangat keras. Apa yang bisa kita lakukan? Ini adalah tahun kedua kami berjuang melawan buggy.
Bagi saya kita hanya perlu mengubah aturan agar adil untuk semua orang, itu saja. Tentu saja, saya kecewa, tetapi untungnya kami telah menyelesaikan balapan. Saya sangat bangga dengan tim dan apa yang telah kami lakukan sejak saya bergabung dengan tim. Saya yakin kami akan kembali lebih kuat tahun depan dan kami bisa meraih kemenangan.
Tentu saja saya lebih kecewa dari tahun lalu, karena jika Anda hanya memiliki empat jari dan bukan lima jari seperti orang lain, itu tidak membantu. Saya pikir kita perlu mengubah aturan terhadap buggy karena sekarang buggy telah menang selama lima tahun melawan mobil 4×4. Tidak ada pertanyaan, ini bukan aturan yang adil. Saya berharap penyelenggara akan mengubahnya, jika tidak kami tidak akan tertarik untuk datang ”. Jelas Nasser Al Attiyah pereli andalan Toyota Gazoo Afrika Selatan, yang dikutip Dakar.
|Me, Dakar, DPPi
